Mohon tunggu...
Empu Gandring
Empu Gandring Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menjadi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Gempa(r) Piala Eropa

4 Juni 2012   02:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:25 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_192575" align="aligncenter" width="619" caption="ilustrasi/admin(KOMPAS.com/UEFA)"][/caption]

Empat hari lagi bumi akan kembali bergunjang. Bukan oleh gempa, melainkan oleh 176 pasang kaki yang tanpa kenal lelah berlari di lapangan hijau mewakili 16 kesebelasan dari 16 negara yang tergabung dalam 4 grup dalam sebuah perhelatan yang hanya setingkat lebih rendah dari Piala Dunia, Piala Eropa. Mewakili negara mereka dan mempertaruhkan gengsi dan kehormatan negara, semua pesepakbola papan atas di daratan Eropa tentu akan tampil maksimal dan akan mempertontonkan kepiawaian mereka mengolah si kulit bundar guna membuktikan siapa yang layak dinobatkan sebagai jawaranya Eropa. Sebagai tuan rumah, Kroasia dan Polandia tentu sudah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk memastikan perhelatan yang akan berlangsung dari 8 Juni - 1 Juli  ini berlangsung sukses, aman, tertib, meriah, menghibur, dan, tentu saja, menguntungkan secara bisnis.

Kegemparan perhelatan ini tentu dinantikan oleh semua penggila bola di seluruh jagad. Diperkirakan lebih dari satu milyar pasang mata akan menjadi saksi perhelatan akbar ini baik melalui stadion maupun layar kaca. Tak ketinggalan pula, publik bola di tanah air juga menantikan detik-detik dimulainya pesta bola ini meskipun hanya bisa dinikmati lewat layar kaca. Tapi boleh juga dipastikan, perhelatan ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap aktifitas kita selama lebih kurang sebulan lamanya.

Pengaruh pertama berkaitan dengan produktifitas kerja. Bagi pekerja yang gila bola, begadang sampai dini hari untuk mendukung kesebelasan kesayangannya tentu akan mereka lakoni. Hal ini  sedikit banyak mempengaruhi kinerja mereka di tempat kerja. Kelelahan dan kantuk bisa menghambat produktifitas kerja. Melek sampai dini hari juga bisa menurunkan konsentrasi dan fokus pada tugas di tempat kerja. Hal seperti ini tentu layak untuk diantisipasi oleh para atasan di tempat kerja. Bisa jadi selama Piala Eropa berlangsung, kinerja pekerja di berbagai sektor agak sedikit melambat.

Pengaruh lain yang juga perlu diperhatikan adalah meningkatnya absensi/kealpaan kerja. Berdasarkan pengalaman dari perhelatan sejenis di masa lalu, sangat mungkin terjadi bahwa cukup banyak pekerja akan menelpon atasan mereka dan mengaku "sakit" setelah begadang memelototi layar kaca. Bisa jadi pula, banyak pekerja yang mengambil cuti karena tidak mau melewatkan pertandingan kesebelasan favorit mereka. Persoalannya, bila terlalu banyak pekerja yang alpa atau mengambil cuti, beban kerja tambahan akan ditimpakan kepada mereka yang tidak cuti. Hal ini, sekali lagi, bisa berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi kerja.

Memang di Indonesia belum pernah dilakukan penelitian tentang dampak dari perhelatan akbar olah raga terhadap produktifitas pekerja. Namun, tidak ada salahnya bila para atasan mulai mengantisipasi pengaruh negatif yang mungkin akan terjadi sebagai konsekuensi diselenggarakannya Piala Eropa kali ini. Apa pun dampak yang timbul akibat Piala Eropa ini, publik di tanah air semestinya patut bersyukur bahwa selama hampir sebulan kita akan disuguhi tayangan bola yang berkualitas, menjunjung sportifitas tinggi, dan bermartabat. Karena itu, selamat menonton Piala Eropa 2012!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun