[caption id="attachment_288257" align="aligncenter" width="540" caption="jangan hanya mengeluh dan menyalahkan"][/caption]
Selama dua periode menjadi orang no 1 di republic ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kerap di tulis oleh media sebagai presiden yang suka curhat kepada rakyatnya. Pernyataan-pernyataan dari SBY sering diartikan sebagai curhatan seorang presiden.
Tentu kita masih ingat tatkala presiden menyampaikan curhatnya pada Rapim TNI dan Polri di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 21 Januari 2011 mengenai gajinya yang selama tujuh tahun tidak naik-naik.Pernyataan yang sesungguhnya disampaikan presiden untuk memotivasi para prajurit ini malah ditanggapi berbeda oleh para pengamat dan lawan-lawan politik SBY, yang menyebut SBY meminta kenaikan gaji.
Belum lagi setelah SBY berhasil membuat akun di Twitter dan Facebook yang sukses di follow oleh jutaan followers. Sebagai presiden, seluruh follower selalu menunggu-nunggu kicauan apa yang bakal di tulis langsung oleh presiden ini. Ketika marak pro kontra kenaikan BBM, presiden memanfaatkan akun twitternya untuk berkicau curhat masalah kenaikan BBM.Salah satu kicauan curhatnya adalah @sbyudhoyono : Setelah 2 tahun pemerintah bertahan utk tidak naikkan harga BBM, meskipun subsidi sangat membengkak, kali ini terpaksa dinaikkan (21/6/2013).
Dan ‘curhatan’ terakhir SBY adalah ketika beliau mengunjungi Pulau Komodo untuk meresmikan Pulau Komodo sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Alam yang baru pada tingkat duni. Peresmian ini sekaligus membuka perhelatan Internasional Sail Komodo 2013. Acara sail komodo sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak bulan Juli lalu.
Ditengah kunjungannya ke pulau komodo itu Bapak Presiden dan Ibu Negara jugasempat meninjau rumah pintar (rumpin) Kanawa yang terletak di Kampung Tengah, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Ada yang menarik perhatian Presiden SBY saat meninjau tanaman-tanaman disekitar halaman rumpin yang ditanam oleh anak-anak. Diantaranya tanaman cabe dan tomat. Ditengah kunjungannya itu SBY sempat-sempatnya curhat :
"(Menanam) Ini bagus. Harga naik marah-marah, padahal kalau mau seperti Ini bagus, kalau petani kita banyak menanam penghasilannya bagus kan baik. Oleh karena itu kalau harga naik, rumah tangganya bagus, mari kita rajin menanam, bukan rajin mengeluh, rajin menyalahkan," ungkap SBY, Sabtu (14/9/2013). SUMBER
Kemungkinan curhat presiden ini mengenai banyak nya keluhan masyarakat mengenai mahalnya harga kedelai yang menyebabkan langkanya tahu dan tempe di pasaran. Presiden menyalahkan rakyat terlalu banyak mengeluh dan hanya bisa menyalahkan pemerintah yang tidak becus menurunkan harga kedelai.
Makanya ditengah kunjungannya itu, presiden seolah-olah menunjukkan kepada rakyat Indonesia sebaiknya kalau mau harga kedelai murah ya mbok yao menanam sendiri enggak usah impor dari luar negeri. Yang impor cukup mobil saja.
Tapi menurut saya, dari pada bapak presiden hanya curhat dan menyindir rakyat yang enggak mau tanam sendiri kedelai, harusnya kebijakan bapak presiden dibidang pertanian lebih memperhatikan rakyat kecil dan para petani, permudah mereka dalam menanam, distribusi pupuk dan hasil panen nya dilindungi sehingga seperti yang bapak bilang dengan demikian stabilisasi ekonomi para petani lebih terjamin tidak pernah terkudeta oleh tengkulak-tengkulak dan para petani berdasi.
Tapi yaAa wis lah pak, terserah apa kata bapak presiden aja.
Ilustrasi : www.merdeka.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI