Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

(BECAK) Serial Pak Erte | Janda Memang Menawan

13 September 2018   22:08 Diperbarui: 13 September 2018   22:09 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Abang inget nggak roti buaya yang abang bawa basah oleh hujan? Pan orang-orang pada ketawa waktu itu. Karena rotinya jadi kisut...." Empok
Saidah ketawa cekikikan. Kik...kik...kik...

Bukannya merasa keki karena diledek istrinya, Pak Erte malah ketawa cekakakan. Kak...kak...kak...

Akhirnya tawa keduanya pun pecah diantara gemuruh suara hujan. kak..kik...kak..., Kik. Begitu kira-kira bunyinya.

Pada saat keduanya masih asyik dengan kenangannya, tiba-tiba dari arah kontrakkan muncullah Neng Romlah yang basah kuyup dan langsung ikut
nimbrung.

"Eh, Pak Erte ama Empok Saidah kelihatannya bahagia banget, ya. Sampe suara ketawanya banter banget di kontrakkan" Kata janda semok tersebut.

"Iya nih, neng...Abang ama Mpok, lu... inget kenangan saat masih main lamar-lamaran dulu" Jawab Pak Erte.

"Wah...gimana ceritanya Pak Erte? Romlah jadi pengen denger..." Kata Romlah sambil menyibakkan rambutnya yang basah.

Tapi pada saat Romlah melakukan itu, Pak Erte melihatnya dengan gerakan slow motion. Sehingga tanpa sadar Pak Erte jadi melongo. Tentu saja
menyaksikan hal tersebut Empok Saidah jadi mangkel.

"Abang, tau nggak kenape pada saat lamaran yang dibawa roti buaya?" Tanya
Empok Saidah tiba-tiba.

"Mendengar pertanyaan dari istrinya yang tiba-tiba, Pak Erte jadi
gelagapan. "Ta...tau. Pan Buaya binatang yang paling setia sama pasangannya
dan kagak pernah selingkuh..." Jawab Pak Erte.

"Iyaa...selama entu Buaya ada di dalam aer...!" Ketus mpok Saidah masuk ke
dalam rumah sambil membanting pintu. Gubrak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun