Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

[Wisata kuliner] Mak Sumsum

28 Agustus 2016   13:31 Diperbarui: 28 Agustus 2016   14:11 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata Pengantar yang ada di buku menu (dok.pri)

Mak Sumsum. Adalah nama menu yang saya jumpai saat berada di Visnoe. Sebuah restoran yang terletak di simpang empat, daerah Sesetan. Lokasinya strategis, karena dekat dengan jalan Tol Bali Mandara. Akses jalan terdekat menuju Bandara Internasional I Gusti ngurah Rai, Denpasar-Bali.

Menu ini termasuk Spesial dan Limited Edition. Dikarenakan berasal dari Tulang Inti Seekor ikan Tuna, yang beratnya 100kg atau lebih. Dengan panjang badan 100cm-150cm. Dari bobot seekor ikan Tuna tersebut, akan didapatkan 20-25 pcs Sumsum ikan. 

Mak Sumsum (dok.pri)
Mak Sumsum (dok.pri)
Penyajiannya pun tidak kalah unik. Karena ditempatkan langsung di dalam Tulang inti seekor Ikan Tuna, yang telah dipotong sesuai ruasnya dan tulang itu pun telah diproses dengan cara di grill terlebih dahulu. Cara memakan Mak Sumsum yang direkomendasikan yaitu, angkat tulang inti ikan tersebut dengan kedua bagian jari tangan. Lalu tenggak seperti minum sake atau bisa juga dengan cara menyeruputnya. Sruuup! Rasanya, Delicious!

Mak Sumsum, setelah dinikmati (dok.pri)
Mak Sumsum, setelah dinikmati (dok.pri)

Ada sensasi tersendiri saat sumsum tersebut berada dilidah. Selain soft, teksturnya mungkin mirip jelly atau agar-agar.Bagi kamu yang tidak suka makan  ikan, jangan khawatir tidak bisa menikmati Mak Sumsum ini.  Karena kamu bisa menambahkan perasan jeruk nipis atau wine ke dalam Sumsum ikan tersebut, Sehingga tidak ada rasa amis yang akan kamu rasakan.

Jadi kalau kamu penasaran dan ingin tahu seperti apa rasa dari Sumsum ikan tuna, datang saja ke Visnoe. Selain bisa menikmati langsung keunikannya rasanya, Visnoe juga memberikan free Tuna Sashimi atau Swordfish Sashimi, untuk anak yang berusia di bawah 10 tahun.

Banner free Sashimi (dok.pri)
Banner free Sashimi (dok.pri)
Saya bukan penyuka masakan yang berbahan dasar ikan. Tapi pada saat saya mencoba Sashimi (ikan mentah ala jepang), ternyata tidak ada sama sekali rasa amis ikan. Kok bisa, ya? Ternyata ikan-ikan yang digunakan merupakan tangkapan hasil laut dan juga telah dibudidayakan sendiri oleh Owner Visnoe, yang kebetulan seorang Eksportir daging ikan laut, serta asli orang Bali.

Tuna Sashimi (dok.pri)
Tuna Sashimi (dok.pri)
Swordfish sashimi (dok.pri)
Swordfish sashimi (dok.pri)
Kebetulan saya membaca kata pengantar yang ada di halaman depan buku menu. Disitu tertulis tujuan dan cita-cita ownernya mendirikan restoran ini. Selain Mengajak masyarakat gemar makan ikan. Visnoe juga dihadirkan agar masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, serta  anak-anak generasi penerus bangsa. Agar bisa juga menikmati daging ikan berkualitas tinggi dari laut Indonesia, tanpa harus ke luar negeri.

Kata Pengantar yang ada di buku menu (dok.pri)
Kata Pengantar yang ada di buku menu (dok.pri)
Cita-sita dan tujuan Visnoe didirikan.
Cita-sita dan tujuan Visnoe didirikan.
Salah satu ruangan yang ada di Visnoe, Bali (dok.pri)
Salah satu ruangan yang ada di Visnoe, Bali (dok.pri)
Chef dan Staff visnoe, Bali (dok.pri)
Chef dan Staff visnoe, Bali (dok.pri)
Jadi, kalau kamu penasaran seperti apa rasa Sumsum ikan Tuna, buruan liburan ke Bali dan mampir ke restoran ini. Selain bisa menikmati sajian unik yang berkualitas tinggi. Bali juga (seperti yang kita tahu) banyak memiliki pantai yang bisa mendatangkan inspirasi. Khususnya k-ners yang tempat nongkrongnya di kanal Fiksi. Hihihi...  

Pantai Kuta, Bali (dok.pri)
Pantai Kuta, Bali (dok.pri)
Sunset di Pantai Kuta (dok.pri)
Sunset di Pantai Kuta (dok.pri)
"WELCOME TO VISNOE, BALI!"

Visnoe, Bali (dok.pri)
Visnoe, Bali (dok.pri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun