Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FITO] Lamia, Putri Berekor Iblis

24 Agustus 2016   21:25 Diperbarui: 24 Agustus 2016   22:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada rasa takut yang menjalari perasaan Raisman, saat perjalanannya telah sampai di sebuah rumah besar, yang lebih terlihat seperti sebuah kastil. Persis di pinggiran hutan pinus yang mulai meranggas.

Di dorongnya pintu rumah besar itu dengan kedua tangannya. Langkah kaki laki-laki itu berhenti tepat ditengah ruangan yang luas. Beberapa lukisan terpajang di dindingnya. Sementara di atas kepalanya, tampak sebuah lampu crystal hias menggantung dilangit-langit rumah terebut.

Pandangan Raisman berhenti disudut ruangan. Matanya menangkap sosok perempuan, tengah duduk menghadap cermin oval. Sedang menyisir rambutnya yang bergelombang. 

"Kau sudah tiba rupanya" Raisman mendengar suara halus perempuan cantik jelita itu, yang tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya.

Raisman mendadak terpaku di tempatnya berdiri. Saat perempuan yang barusan menyapanya, beranjak menghampirinya. Nafas laki-laki itu tercekat di tenggorokan, saat kedua matanya bisa melihat dengan jelas. Keindahan tubuh perempuan, yang hanya terbalut gaun tipis dan transparan itu sudah berdiri di hadapannya.

"Kau harus melayaniku,setiap bulan purnama. Jika tidak, aku akan mengambil anakmu. Sebagai tumbal kekayaan yang sudah aku berikan!" Bisiknya, di telinga Raisman.

Laki-laki itu mulai merasakan sentuhan-sentuhan halus di bagian tertentu tubuhnya. Dengus nafas perempuan itu terasa hangat di wajahnya. Dipagutnya bibir perempuan, yang terus menjilati wajahnya.

Perempuan itu menggelinjang di atas tubuh Raisman yang terbaring di lantai. Aroma wangi yang keluar dari tubuhnya, makin membangkitkan hasrat kelaki-lakian Raisman.

Sementara dari cermin ovaldi meja rias, tempat wanita tadi duduk. Memantul dengan jelas. Saat tubuh telanjang Raisman bergumul penuh nafsu. Dengan seekor ular besar, yang terus menjilati sekujur tubuh laki-laki tersebut.

 (Selesai)

pinterest-92d22fffbcb557e38bc63a.jpg1
pinterest-92d22fffbcb557e38bc63a.jpg1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun