Tentu saja Dimas kaget dan langsung melihat ke asal suara.
"Perpustakaan dimana, yah?" Tanya cewek barusan.
Dimas mulai gagal fokus dan langsung terkesima dengan kecantikan, yang terpancar dari wajah cewek tersebut. Karena itu Dimas nggak langsung menjawab pertanyaan, yang diajukannya.
"Kamu bolot, yah?" Suara cewek itu mulai terdengar nggak sabaran.Â
"Enak aja ngatain gue budek. Eh, kamu nanyain apa barusan?"
"Tuh, kan. Nggak denger. Perpus...ta-ka-aaaan!" Cewek itu mengeja tempat yang dimaksud, karena sudah mulai sebel.
Sebagai murid baru, Dimas juga belum hapal dimana letak perpustakaan. Tapi karena terlanjur kesel sama kelakuan cewek tersebut yang  jutek. Akhirnya Dimas menunjuk satu tempat.
"Sono, belok kiri" Jawabnya asal, sambil menunjuk ujung koridor sekolah.
Tanpa mengucapkan terima kasih. Cewek itu langsung menuju ke arah, yang ditunjukkan oleh Dimas. Tapi, belum lima menit. Cewek itu balik lagi dengan muka merah padam dan bun-bunan yang 'berasap'.
"Hei! Kalo nggak mau ngasih tahu, bilang dong!" Damprat cewek itu pada Dimas.
"Lha, emang itu tempat apaan?" Tanya Dimas bingung.