Dalam rangka peringatan Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ke-269,  SMA Negeri 1 Sewon menggelar kirab budaya pada Kamis Pon (7/3/2024). Kirab budaya merupakan  perarakan atau berjalan bersama-sama secara teratur dan berurutan. Kirab budaya biasanya melalui suatu rute tertentu dan kembali ke titik awal rute tersebut. Kirab budaya di SMA Negeri 1 Sewon diikuti oleh siswa kelas X, guru, karyawan, serta mahasiswa PPL PPG Prajabatan. Dalam pelaksanaan kirab budaya, seluruh peserta mengenakan pakaian adat tradisional Gagrak Ngayogyakarta, yaitu busana adat yang ada di Yogyakarta.
Kirab budaya pada hari itu dilaksanakan pukul 07.30-09.00 WIB. Sebelum kegiatan kirab budaya berlangsung, seluruh peserta mengikuti apel di lapangan upacara SMA Negeri 1 Sewon dengan pembina apel Bapak Subarino, S.Pd., M.Pd, Pd.D. selaku Kepala SMA Negeri 1 Sewon. Dalam sambutannya, beliau menggunakan bahasa Jawa Krama Inggil. Beliau berpesan kepada para siswa untuk menggunakan bahasa Jawa Krama di lingkungan sekolah untuk melestarikan bahasa daerah mereka. Selain itu, Bapak Subarino, S.Pd., M.Pd, Pd.D. Â juga menjelaskan mengenai makna pakaian adat Gagrak Ngayogyakarta yang sedang mereka kenakan. Dalam pemakaian busana adat Gagrak Ngayogyakarta ini, perlu memperhatikan tata cara karena setiap komponen memiliki filosofi yang penuh dengan makna tersendiri.
Kegiatan kirab budaya dimulai dari halaman SMA Negeri 1 Sewon, Jalan Parangtritis melewati Pyramid (History of Java Museum), Jalan Tarudan, Jalan Ateka, Perempatan Samsat Sewon, dan kembali lagi ke SMAN 1 Sewon. Kirab budaya dimeriahkan dengan adanya maskot dari beberapa kelas, maskot SMA Negeri 1 Sewon, gunungan, drumband dari siswa kelas X10, serta sound system yang memutar gamelan jawa.
Maskot SMA Negeri 1 Sewon berupa gunungan yang dibawa oleh perwakilan dari siswa OSIS. Gunungan ini berbentuk kerucut, lancip ke atas yang melambangkan kehidupan manusia. Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mengerucut atau golong gilig, manunggaling jiwa, rasa, cipta, karsa dan karya dalam kehidupan.
Selain itu, terdapat beberapa kelas yang membuat maskot berupa gunungan dan miniatur Tugu  Pal Putih Yogyakarta. Gunungan yang dibawa oleh siswa berisi makanan ringan, yang biasanya jika dalam acara tradisi "Grebeg Syawal" berisi hasil bumi yang nantinya akan dibagikan kepada peserta kirab budaya. Secara historis gunungan sendiri merupakan wujud sedekah raja kepada rakyatnya sebagai rasa syukur raja kepada Allah SWT. Sedangkan, Tugu Pal Putih Yogyakarta merupakan bangunan menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, yaitu semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajah.
Kirab budaya di SMA Negeri 1 Sewon tidak hanya digunakan untuk memperingati Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), namun digunakan juga sebagai upaya melestarikan kebudayaan yang telah ada sejak dahulu, memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan bagi seluruh peserta kirab budaya.