mendukung kesadaran akan pentingnya kesehatan mental global, Minggu, 22 Oktober 2023, Gandeng ODGJ mengadakan webinar yang mengangkat isu-isu kesehatan mental secara kritis. Dengan mengusung tema Kenali Dirimu Sayangi Mentalmu, acara ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif Gandeng ODGJ dengan MMHC (Madani Mental Health Center) untuk mengatasi stigma seputar kesehatan mental dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya perawatan jiwa. Webinar ini, diadakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang mengundang pembicara dan pemerhati kesehatan mental dari MMHC. Sebanyak 40 orang peserta terlibat dalam diskusi mendalam tentang tantangan terkini yang dihadapi oleh remaja dalam mencegah gangguan kesehatan mental, serta solusi inovatif untuk meningkatkan dukungan dan pemahaman di masyarakat.
Dalam rangkaPara peserta tidak hanya diberikan wawasan mendalam tentang isu-isu kesehatan mental, tetapi juga diberikan pengetahuan untuk mengatasi stigma di masyarakat mereka sendiri. Diskusi aktif dan tanya jawab antara peserta dari berbagai latar belakang menciptakan ruang inklusif untuk pertukaran ide dan pengalaman. Berdasarkan diskusi selama webinar berlangsung, didapati hasil bahwa remaja mengalami tingkat stress yang tinggi, seringkali disertai oleh kecemasan dan depresi. Faktor-faktor seperti tekanan sosial, citra tubuh, dan tantangan perkembangan diri dapat memperburuk kondisi kesehatan mental mereka. Samsuludin, MA., Si. selaku Direktur Layanan dan Program MMHC sekaligus Praktisi Recovery Partner Kesehatan Mental juga menyoroti pentingnya mengangkat suara dalam memerangi stigma. Beliau menekankan bahwa berbicara terbuka tentang kesehatan mental adalah langkah pertama untuk meruntuhkan tembok ketidakpahaman. Tidak hanya sebatas sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai panggilan aksi. Dengan demikian, acara ini berfungsi sebagai katalisator untuk tindakan nyata dalam mendukung kesehatan mental, memastikan bahwa perbincangan hari ini akan membawa perubahan positif di masa depan. Upaya preventif menjadi fokus utama, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat, deteksi dini, dan mengatasi stigma terkait kesehatan mental. Strategi pencegahan mencakup pendekatan holistik, seperti pola hidup sehat, dukungan sosial, dan manajemen stres. Melibatkan semua pihak, dari keluarga dan teman sebaya hingga institusi pendidikan dan pemerintah, diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mental.
"Dalam penanganan kasus kesehatan mental, pendekatan terapi dan intervensi klinis menjadi penting. Layanan dukungan melibatkan konseling, terapi perilaku kognitif, dan terapi obat-obatan jika diperlukan. Teknologi juga berperan dengan meningkatnya penggunaan aplikasi dan sumber daya daring untuk mendukung individu dalam mengelola kesehatan mental mereka. Kesadaran terhadap pentingnya pembicaraan terbuka tentang kesehatan mental di semua lapisan masyarakat juga menjadi kunci untuk meredakan stigma dan memastikan akses penuh terhadap perawatan yang diperlukan." ucap Samsuludin. Dengan meningkatnya kesadaran mental, diharapkan nantinya akan muncul gerakan global yang lebih kuat untuk mendukung kesehatan mental dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua individu.
Penulis: Yulia Roeby Salma Putri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H