Kita tentunya sudah tdk heran lagi dengan kabar berita yang sedang mencuat ke atas yaitu tentang sandal jepit yang akhirnya pengandilan memutuskan bersalah dan mengembalikannya keorang tuanya tanpa melihat bukti yang tidak akurat,begitu juga dengan 2 orang pencuri pisang yang dinyatakan bebas dengan alasan keterbelakangan mental atau pencuri Cocoa yang divonis penjara 15 hari.
Apakah pengadilan ini sekarang seperti itu sedangkan kasus yang begitu besar seperti, Century,masalah gubernur BI tentang cek lawatan,dan kasus wisma atlet yang menimpa nazarudin sampai sekarang sudah beberapa dekade tidak terselaseaikan juga dan begitu gampangnya para petinggi entah siapa namanya meremehkan masalah kasus besar ini seolah - olah hilang ditelan bumi. Apakah karena takut terbongkar atau apalalah saya tidak mengerti kasus - kasus besar ini seolah - olah hilang kabarnya...???
Tapi kita lihat lagi kasus kecil yang menimpa rakyat jelata yang sebenarnya tidak begitu paham tentang hukum seolah- olah kasus kecil itu menjadi besar padahal kalau kita perhatikan kasus tersebut bisa diselesaikan diluar pengadilan tapi apa yang kita lihat malah pengadilan semakin tajam mempermasalahkannya.Apakah ini yang disebut KEADILAN. Kalau menurut saya orang yang bodoh pengertian adil itu bukan bearti sama tapi adil itu pembagiannya sesuai dengan proxinya masing - masing, sebagai contoh kita memberi uang jajan kepada anak - anak kita tentulah satu sama lain berbeda jumlahnya, yang sudah kuliah dengan yang masih SMA tentu berbeda karena kebutuhan mereka pun berbeda yang sudah kuliah tentunya mempunyai kebutuhan lebih banyak dari pada yang masih SMA, itu yang menurut persi saya yang dinamakan adil.
Apakah persi pemerintah atau pengadilan ADIL itu adalah sama tidak dibeda-bedakan yaaa ...saya tidak tahu itu tapi yang jelas pemerintahan atau negara ini sudah tidak melihat kesejahteraan rakyatnya mereka hanya mementingkan golongannya saja makanya di Media dengan lantang memberitakan dengan istilah HUKUM DINEGARA INI TUMPUL DIATAS SANGAT TAJAM DIBAWAH.
Kita sebagai rakyat Hanya bisa menyikapinya saja dan hanya melihat tanpa bisa melakukan apapun. Untuk itu saya ingat dari kutipan Maka bila suatu negara sudah tidak memperdulikan dan menzalimi rakyat yang kecil maka tunggu azab dari AKU dan tunggu kehancurannya karena ini nyata bagimu". dari kutipan tersebut sebagai rakyat kecil jangan takut karena pembalasan atau ganjaran sudah ada tinggal kita tunggu kapan waktunya itu pun kalau tidak berubah mudah - mudahan bisa berubah keadilan di negara ini....AMIN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H