Di antara kalian yang masih sekolah, ada enggak yang ingin kuliah jurusan Bahasa Inggris?
Entah itu pendidikan ataupun sastra, kuliah jurusan Bahasa Inggris itu asik loh, guys! Kita bisa tahu tentang budaya-budaya negara barat, cara berkomunikasi antarbudaya, dan masih banyak lagi. Jadi kita tidak hanya diajari cara berbahasa Inggris yang baik dan benar saja, namun kita juga diajari ilmu yang lebih luas.
Di Indonesia sendiri, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris tidaklah banyak. Namun stereotip yang melekat pada mereka begitu kuat. Ada beberapa stereotip yang membuat mereka menjadi sebal.
Banyak orang yang menganggap bahwa mahasiswa jurusan Bahasa Inggris itu harusnya sudah pintar berbahasa Inggris. Padahal tidak semua seperti itu. Kuliah itu untuk belajar, jadi wajar-wajar saja kalo ada yang belum terlalu bisa berbahasa Inggris.
Perbedaan kemampuan dalam berbahasa antarmahasiswa juga bisa dipengaruhi oleh alasan mengapa memilih jurusan tersebut. Alasan yang mereka miliki cukup bervariasi. Ada yang memilih jurusan Bahasa Inggris karena hanya iseng dan asal pilih, ada juga yang memang benar-benar ingin.Â
Nah untuk itu, pada kesempatan kali ini, saya sebagai penulis ingin menyampaikan beberapa kejadian yang dialami oleh mahasiswa bahasa Inggris yang sering membuat sebal dan minder.Â
Dengan adanya tulisan ini, saya berharap "hal-hal menjengkelkan" akan berkurang dan diganti dengan dukungan agar mahasiswa tidak merasa minder dan terus semangat dalam meningkatkan kemampuan.
Pertama, bagi kalian yang kuliah jurusan bahasa Inggris pasti sering dong dimintai bantuan oleh teman-teman kalian untuk menerjemahkan teks?
Kalau kalian menolak ataupun tidak bisa menerjemahkannya karena dirasa susunan kalimatnya sulit, maka pasti akan keluar kata-kata, "Gimana, sih? Kuliah bahasa Inggris kok suruh nerjemahin gak bisa!"
Maaf, guys! Kita bukan google translate.Â
Kedua, bagi kalian mahasiswa semester awal pasti ada yang pernah dihujat karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang berbasis bahasa Inggris.Â