Mohon tunggu...
Ganang Prihatmoko
Ganang Prihatmoko Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Syari'ah dan Seorang Pecinta Alam, http://kakustadz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Obyektif Menilai Rokok

26 April 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:34 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak pernah didapati perokok menghabiskan puntungnya. Habis ngisap belum sampai ujung, puntung sisa dibanting lalu diinjak-injak sampai gepeng. Benar-benar rongsokan sampah. Tiap kali melihatnya, kaki-kaki mesti gatel ingin menggencetnya. Hanya barang hina tak berharga yang mendapat perlakuan demikian sadisnya.


5. Menjijikkan.

Rokok itu menjijikkan, dan hanya cocok untuk orang yang suka sesuatu yang menjijikkan. Kok subyektif banget? Tunggu dulu. Saudara tahu tidak, rokok itu saudara kandungnya kotoran. Buktinya? Ngisap-nya pun tetap nikmat walau dekat-dekat dengan kotoran. Mana buktinya? Sudah maklum di telinga kita bahwa seorang pecandu rokok ‘beradab’ lagi ‘sopan’ ia berusaha merokok di tempat yang tidak diketahui orang. Tahukah Anda kemana ia nyepi? Ke toilet, Saudara. Sambil jongkok kuda-kuda juga dengan gaya suka-suka ia menghirup makanan pokoknya itu dengan nikmatnya, serasa makan di restaurant bunda. Secara akal, adakah orang normal akalnya makan di tempat pembuangan kotoran selain para perokok sopan ini? Mustahil! Tapi tak perlu kaget, karena memang demikian kondisinya. Sekali lagi rokok adalah kotoran, atau paling tidak ia saudara kembarnya.

Sampai di sini, apakah bisa diterima?

Rasa-rasanya masih ada yang kurang. O iya, barangkali karena saya belum sebutkan 3 pilar utama manfaat rokok. Secara garis besar rokok memberikan manfaat bagi perokok:

1. Rahasia Awet Muda.

Benar, merokok bisa membuat seseorang awet muda. Memang iya, karena belum sempat tua ia keburu dipanggil dulu sama Yang Kuasa. Berapa sudah fakta dan data berkata sama. Bolehlah kau bilang, buktinya kakek saya sampai tua sehat-sehat saja. Untuk menjawabnya saya juga mau bilang konsumen narkoba saja ada kok yang masih eksis hingga usia senja. Loh, bisa jadi si kakek tua diberikan sisa usia agar masih sempat bertaubat dari dosa. Lha emang siapa yang bisa jamin sempat bertaubat sebelum tua? By the way, tetap saja rokok menghantui nyawa banyak penghisap muda.

2. Mencegah Pencuri Masuk.

Ini termasuk salah satu keistimewaan perokok. Pencuri mikir-mikir dulu kalau mau masuk rumahnya. Apa pasal? Tiap hari si empunya rumah masih terjaga hingga larut malam. Kok tahu? Dengar saja tuh suara batuknya, pasti bikin pencuri gigil merinding. Hebat bener ya!

3. Menghemat Anggaran Belanja.

Bahkan sangat hemat lho, serius. Sampai-sampai anggaran belanjanya hanya 0%. Luar biasa bukan? Iya lah, ongkos makannya kan sudah beliau alih fungsikan buat beli rokok. Akhirnya satu rumah harus jadi orang sabar karena sang bapak menerapkan system hematnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun