Mohon tunggu...
RIFTA ISAD MUHAMMAD
RIFTA ISAD MUHAMMAD Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah Di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI

Saya suka bermain tenis meja dan juga bermain game, setiap hari saya membantu orang tua saya mengurus ternak lebah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aku Mentoring Kini dan Nanti

5 September 2022   17:45 Diperbarui: 5 September 2022   17:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bismillahirrahmanirrahim. Setiap orang pasti memiliki kelebihan yang berbeda beda. Untuk mengetahui kelebihan yang kita miliki pastinya kita harus mengetest atau mencoba hal hal baru di dunia ini. Segala sesuatu itu datang dari hal hal kecil yang kita lakukan. Setiap orang memerlukan arahan agar mereka tidak beralih ke jalan yang salah. Maka dari itu setiap kita memerlukan seorang yang dapat membina kita agar tetap berada pada jalan kebenaran.

Mentoring adalah salah satu jalan untuk membina ataupun mengarahkan seseorang agar menjadi seorang yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain. menurut saya pribadi mentoring sangat diperlukan untuk mendidik dan membina setiap orang yang sedang melakukan perjalanan dalam menimba ilmu. Karena setiap orang pasti memiliki rasa bimbang ketika mereka mendapatkan sesuatu yang baru atau hal yang baru dialami olehnya. Maka, pada saat itulah mereka memerlukan bimbingan atau arahan dari seorang mentor agar mereka tidak terjerumus ke jalan yang salah.

            Saya pertama kali melakukan mentoring semenjak saya duduk dibangku Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Pondok Pesantren. Pada awalnya saya bingung mengapa saya harus melakukan mentoring atau yang biasa kita sebut liqo'. Seiring berjalannya waktu, dan saya juga telah menerima berbagai ilmu agama saya sadar bahwa setiap apa yang saya pelajari pastinya saya memiliki beberapa pertanyaan yang tidak bisa saya pertanyakan kepada guru saya saat di sekolah. Dan pada saat itu saya sadar bahwa saya memiliki seorang murobbi yang insyaallah akan selalu ada dan selalu siap untuk menerima pertanyaan maupun curhatan dari seorang mutarobbinya. Lalu saya bercerita kepada murobbi saya tentang hal hal yang saya alami dan juga banyak hal yang saya tanyakan kepada beliau dan beliau selalu memberikan jawaban yang sangat memuaskan. Sejak saat itulah saya sangat menyukai kegiatan mentoring atau liqo dan saya juga sadar bahwa mentoring itu tidak hanya sebatas pembelajaran yang diberikan oleh setiap mentor, akan tetapi saya juga merasakan adanya kekeluargaan dalam melakukan mentoring ini.

Setelah saya lulus dari pondok pesantren, saya mengira tidak akan mengalami lagi apa yang Namanya mentoring atau liqo' ini. Akan tetapi ketika saya masuk ke dunia luar, ada banyak sekali peluang untuk kembali melakukan mentoring diluar. Dan Alhamdulillah ketika saya kuliah di STEI SEBI, saya dipertemukan kembali dengan program mentoring ini dan insyaallah saya akan terus mengikuti program mentoring ini.

Oleh : Rifta Is'ad Muhammad

Mahasiswa STEI SEBI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun