Mohon tunggu...
Erick Trenggana Jati
Erick Trenggana Jati Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perindu rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

...jangan sampai bidadari di surga memelukku...

8 Oktober 2011   16:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

wahai..separuh jiwaku...rembulan bagi peluhku,

kubisikkan deru cemas hati padamu,  demi tegarnya kuberdiri yang memandu langkah anggunmu..janganlah terkirakan makna sebuah kejumawaan egoisnya aku,  janganlah tersirat sebuah megah berkuasa yang mengekang binarmu...

wahai...separuh jiwaku...pelangi bagi hasratku,

hadirku padamu ibarat gembala, yang tak mahir mengguruimu, demi jalan indahnya lantunan harmoni...janganlah merasa bosan mendengar nyanyianku, janganlah terbesit sendu yang menggubah gulanamu...

walau getir berjalan di hidup yang tandus,

kuharapkan padamu relakan semilir angin menyapu kesah,

letupkanlah syair bahagia walau terkadang merintih lelah,

sebab sederhanaku adalah memandang senyummu,

dilembutnya harpa malam setelah bara matahari membakar geloraku,

meredam hentak marahku dengan buaian cinta nan syahdu,

bercumbu seolah kerinduan seribu tahun tak bersua...

membuat sang bidadari di surga  menjadi cemburu padamu...hingga ikhlas kumelirih...

jangan sampai bidadari di surga memelukku...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun