" Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya kamu adalah termasuk dari golongan orang-orang yang kaya. Karena itu berhati-hatilah kamu! Karena suatu saat nanti kamu akan masuk surga dengan jalan merangkak-rangkak sebagaimana seorang anak bayi kecil merangkak sebelum ia mampu berjalan dengan kedua kakinya. Oleh karena itu, bersegeralah kamu bebaskan kedua tanganmu itu dari belenggu dunia, maka tentunya Allah pun segera membebaskan kedua kakimu."
Bila kita bijak, tentunya kita akan berkata bahwa sosok orang kaya seperti Abdurrahman bin Auf-lah yang patut dijadikan teladan sepanjang jaman bagi orang-orang sekarang. Menghayati sisi kehidupan terpenting dari orang-orang sukses terdahulu bukan saja berfungsi sebagai sense of belonging, akan tetapi memberikan pengaruh positif bagi kematangan berpikir, sikap, dan mental spritual.
Bahwa sebenarnya semua harta benda kekayaan dunia itu hanyalah sebagai sekadar titipan belaka yang bersifat sementara, semuanya harus dijaga sesuai dengan prosedur yang berlaku dan telah ditetapkan oleh Sang Maha Pemberi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H