Tanggal 6 Agustus kemarin, ditemukan grafiti yang bertuliskan "INDONESIA" di sebuah batu besar di salah satu jalur pendakian Gunung Fuji, Jepang. Sebuah sumber berita Jepang, menyatakan bahwa selama 31 Juli hingga 5 Agustus sebelumnya, ditemukan juga dua buah grafiti di tempat yang berbeda di jalur pendakian Gunung Fuji tersebut. Hal ini kemudian menjadi gempar di Jepang apalagi masyarakat Jepang sangat mencintai dan membanggakan gunung yang mewakili negaranya tersebut. Hal ini juga membuat banyak orang Indonesia yang memiliki hubungan dengan Jepang (pembelajar dan pengajar bahasa Jepang, pelajar dan orang Indonesia di Jepang, dsb) kesal dan menyayangkan tindakan pelaku yang memalukan nama negara Indonesia ini. Hal tersebut tampak dari postingan beberapa teman satu jurusan saya saat kuliah dulu, Â di facebook hari ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="554" caption="screenshot 2"]
[/caption] Keterangan: akun 1 (alumni jurusan Sastra Jepang) dia pakai bahasa Indonesia.... (muncul juga di screenshot 1) akun 2 (mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Jepang) "Padahal saya besok ada rencana mau mendaki Gunung Fuji. Waktu membaca berita ini, benar-benar kaget dan tidak dapat mempercayainya. Saya mohon maaf karena ulah seseorang yang tidak baik ini. Saya juga sangat menyesalkan terjaidnya hal ini. Tolong jangan jadi membenci Indonesia ya. Sekali lagi, saya mohon maaf" akun 3 (orang Jepang yang tinggal di Indonesia) "Padahal saya suka Indonesia. Tapi, hal seperti ini bukan hal yang boleh dilakukan." akun 4 (mahasiswa Indonesia yang pernah kuliah di Jepang) "Saya sangat menyukai Gunung Fuji. Saya mohon maaf karena seseorang melakukan hal yang bodoh seperti ini. Tolong jangan menjadi membenci Indonesia" akun 5 (mahasiswa Indonesia yang pernah kuliah di Jepang) "Saya mohon maaf. DQN Indonesia (note: saya ga paham DQN itu apa..) telah melakukan hal yang bodoh. Tolong jangan membenci Indonesia." Kalau ini, postingan sebuah akun komunitas orang-orang Indonesia yang tinggal di Jepang yang menceritakan pengalaman mereka selama hidup di Jepang. Bukan komunitas rahasia, jadi namanya ga saya tutupi gapapa yaa.. [caption id="" align="aligncenter" width="554" caption="screenshot 3"]
[/caption] Saya sendiri mendengar berita ini kemarin dari seorang teman saya. Dan dari beberapa sumber yang sepertinya kenal dengan pelaku, saya mengetahui bahwa pelakunya saat ini sangat menyesal dengan perbuatannya tersebut. Denger-denger sih, kalau ketahuan siapa pelakunya, bisa kena denda sampai 30 juta Rupiah atau dipenjara 3 tahun. Yah, kalau memang pelakunya benar-benar menyesal dengan perbuatannya, ya sudah tidak perlu diperpanjang lagi. Lebih baik lagi kalau dia mengaku dan siap menerima hukuman. Biar jadi pelajaran juga untuk semuanya. Saya sih berharapnya hal ini tidak sampai merusak hubungan antara Indonesia dan Jepang. Apalagi, saya juga pernah membaca tulisan orang Jepang yang membahas tentang kejelekan orang Indonesia. Tapi, memang bahasannya itu tidak kritis karena dia cuma menilai dari beberapa orang dan kemudian menetapkan bahwa seluruh orang Indonesia memiliki sifat jelek seperti orang-orang yang dia sebutkan tadi. Peribahasa "karena nila setitik, rusak susu sebelanga" tu maksudnya seperti ini kan, ya? Pihak Jepangnya juga sedang berusaha membersihkan tulisan grafiti tersebut. Moga-moga bener-bener bisa bersih seperti semula. Seperti umat Islam pada 1 Syawal yang berhasil menjalankan puasa dengan baik di bulan Ramadhan. Saya juga mau mohon maaf pada masyarakat Jepang atas ulah pelaku grafiti tersebut. Sumber: http://m.tribunnews.com/internasional/2014/08/07/badan-kebudayaan-jepang-sesalkan-grafiti-indonesia-di-gunung-fuji http://www.fnn-news.com/news/headlines/articles/CONN00274154.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya