Mohon tunggu...
Thathit Puspaning Gegana
Thathit Puspaning Gegana Mohon Tunggu... lainnya -

Anak biasa yang sedang mengejar mimpi menjadi pribadi yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Awkward Moment Seal karena iPhone

2 September 2014   16:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:50 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
awkward moment seal (memegenerator.net)

Ada suatu kejadian di kantor yang sebenarnya terjadi sudah agak lama, tapi terulang lagi sehingga membuat saya memutuskan untuk curhat dengan menuliskannya. Saat saya sedang duduk di meja saya di kantor tempat saya bekerja, tiba-tiba masuklah seorang ibu dan bertanya pada saya, "Mbak, boleh pinjam aifon?" "Hah?" pikir saya. "Aifon apa, ya, Bu?" tanya  saya untuk memastikan tidak ada yang salah dengan pendengaran saya. "Di sini nggak ada aifonnya, ya, mbak? Oh, lha itu ada." jawab si ibu sambil menuju ke meja di samping saya yang di atasnya ada pesawat teleponnya. "Saya pinjam bentar, ya. Mau nelfon Prof XXX untuk bilang kalau ruang ujiannya sudah siap." kata ibu itu lagi sambil tersenyum. (XXX itu karena saya lupa nama Profesornya) "Silakan." jawab saya sambil tersenyum canggung. Saya membayangkan ekspresi wajah saya saat itu adalah ekspresi yang sama dengan ekspresi anjing laut di meme awkward moment seal yang sering muncul di 9gag. Menurut knowyourmeme.com, meme ini digunakan untuk menggambarkan situasi canggung (awkward moment) yang dialami pembuat meme. Meme ini mirip dengan meme socially awkward penguin, hanya saja kalau si penguin biasanya terjebak dalam situasi canggung karena perbuatan yang dilakukan dirinya sendiri, sedangkan si anjing laut terjebak dalam situasi canggung akibat perbuatan orang lain. [caption id="" align="aligncenter" width="640" caption="awkward moment seal (memegenerator.net)"][/caption] Situasi canggung yang saya alami, adalah kebingungan saya karena penggunaan kata "aifon" oleh si ibu, yang saya yakini berasal dari kata "iPhone". Menurut Wikipedia, (bukan buat bikin skripsi, jadi pake Wikipedia gapapa donk...) iPhone adalah jajaran telepon pintar yang dirancang dan dipasarkan oleh Apple Inc. Dan saya yakin hampir semua orang sudah paham mengenai itu. Makanya saya bingung waktu si ibu datang menanyakan tentang iPhone, dan saya semakin bingung waktu mengetahui yang beliau maksud adalah pesawat telepon biasa. Memangnya istilah telepon sudah diganti dengan kata "aifon", ya? Kalau memang si ibu maksudnya berbahasa gado-gado dengan sayur bahasa Indonesia dan saus bahasa Inggris, kan dalam bahasa Inggris juga ada istilah "telephone"? Masak iya kata "telephone" dalam bahasa Inggris sudah diganti dengan "iPhone"? Itu yang saya pikirkan setelah si ibu keluar dan masuk ke ruang ujian yang memang terletak di sebelah kantor saya. Akhirnya saya memutuskan bahwa itu hanya masalah gaya bicara si ibu. Jadi tidak ada gunanya jika dipikirkan terus. Namun datanglah serangan situasi canggung kedua. Kali ini yang datang adalah seorang wanita muda yang sepertinya mahasiswa pascasarjana. "Permisi mbak, bisa pinjam aifonnya?" katanya sambil menunjuk pesawat telepon di meja di samping saya. Karena sudah pernah kena serangan pertama dari si ibu, dan kali ini saya langsung mengerti apa yang dimaksud sama si mbak, saya mengangguk sembali menjawab "silakan" walau masih dengan senyum canggung ala awkward moment seal. Sepertinya kali ini si mbak yang akan ujian di ruang sebelah. Lalu, setelah si mbak pergi, saya kembali bertanya-tanya, apa di fakultas ini sudah jadi kesepakatan umum bahwa kata "telepon" bisa digantikan kata "aifon"? Saya memang baru empat bulan bekerja di fakultas ini. Tapi saya lulusan fakultas lain yang berada di universitas yang sama dengan universitas yang menaungi fakultas tempat saya bekerja. Dan di fakultas almamater saya itu, setahu saya tidak ada penyebutan kata "aifon" untuk menggantikan kata "telepon". Dan serangan ketiga yang terjadi kemarin juga dilakukan oleh si ibu yang melakukan serangan pertama. Tapi kali ini saya sudah terbiasa dan langsung paham bahwa yang dimaksud si ibu adalah telepon biasa. Namun tetap saja saya merasa aneh dan kurang setuju dengan penggunaan kata "aifon" untuk merujuk "telepon" tadi. Pasti banyak yang akan bilang bahwa saya saja yang kurang kerjaan sampai selalu kepikiran masalah gaya bahasa si ibu dan si mbak sampai akhirnya menulis tulisan ini... [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="meme yang saya buat di 9gag.com (http://9gag.com/gag/avZPvLn)"]

[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun