Yap, Presiden Jokowi tidak jadi melantik BG (red BudiGunawan) sebagai Ketua Polri . Alhasil Jokowi terpojok akan ancaman yang dilontarkan DPR. Ini disebabkan Presiden Jokowi disebut-sebut melanggar Undang-Undang yang telah ada , dengan menggunakan hak interpelasinya . Presiden Joko Widodo melantik Komjen Polisi Badrodin Haiti sebagai Kapolri baru menggantikan BG yang gagal dilantik sebagai Kapolri . Tapi Jokowi sepertinya tidak ambil pusing terhadap ancaman yang ditebarkan DPR. Dan dia malah menunggu terjadinya perkembangan di sidang DPR terkait usulan atas pengajuan calon Kapolri baru menggantikan Budi Gunawan. Jokowi menanggapi wacana itu dengan dingin.
Sebenarnya Presiden harus berhati-hati dan mempehatikan serius atas perkembangan setiap perkembangan yang terjadi di DPR. Tetapi Presiden hanya mengikuti perkembangan demi perkembangan melalui media massa yang memberitakan berita tersebut, bukannya terjun langsung serta mengamati perkembangan yang sedang terjadi di DPR. Kalau menurut banyak pihak Presiden Jokowi tidak melanggar ketetapan yang ada . Itu yang membuat presiden  Jokowi mengambil keputusan tersebut (mengangkat Kapolri baru ) . Dan yang dipentingkan disini keputusan yang diambil Jokowi untuk masyarakat luas. Jadi Pak Jokowi harus mendengar kontroversi di masyarakat bukannya di DPR.
Tetapi yang jelas Presiden tetap berkomunikasi dengan pihak manapun termasuk pimpinan DPR. Ini disebabkan DPR sedang masa Reses, dan Jokowi masih tetap menunggu  keputusan DPR atas usulan calon Ketua Polri yang diajukan.