Sabtu (22/1), Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan berduka. Weekend yang diselimuti mendung teriring gerimis itu bertambah syahdu ketika berita kepergian seorang tokoh kehutanan senior, Ir. Is Mugiono, MM - Widyaiswara Ahli Utama Kementerian LHK menghampiri halaman pesan Whatsapp berbagai grup.
Jam 11.08 berita itu penulis terima. Seakan tak percaya, pasalnya jam 7.40 WIB beliau masih merespon pesan pada grup Forum Widyaiswara LHK. Namun harus percaya karena pemberi beritanya adalah Ir. Adi Susmianto, M.Sc.-Kolega Widyaiswara, satu ruangan di kantor, yang pada saat itu ada di rumah duka.Â
"Innalillahi wa'innailaihi rojiun. Sudah berpulang ke rahmatullah Pak Is Mugiono sekitar jam 11 kurang 15 menit. Rencananya insya Allah akan dikuburkan hari ini ba'da ashar. Alamat rumah beliau di Jl. Palupuh Raya No. 9, Bantar Jati. Info dari pak Adi Susmianto yang saat ini sudah berada di rumah beliau". Demikian pesan itu.
Akhirnya harus disandarkan pula ketidakrelaan itu pada takdir yang dituliskan Sang Kuasa untuk beliau, ayahanda tercinta Is Mugiono. Tugasnya di dunia telah berakhir.Â
Kepergiannya yang tiba-tiba tentu membuat kami, kolega, dan keluarganya shock, terkejut. Bagaimana tidak terkejut. Menurut penuturan putra satu-satunya, pagi itu Pak Is tengah memanasi mobil dan bersiap untuk pergi olah raga. Â Namun sang ayah ditemui terdusuk lemas di kursi, dan dinyatakan tiada pada pukul 10.45 WIB Sabtu pagi.
Di tempat kerjanya, Pusat Diklat SDM Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Gunung Batu, Bogor, beliau masih berkantor dan berinteraksi sampai Jum'at terakhir. Rabu (19/1) lalu, Pak Is masih dengan semangat dan ceria memimpin rapat dinas di kantor. Rupanya itulah rapat terakhir yang beliau pimpin.
Namun kepergian tiba-tiba itu adalah pertanda baik bagi Pak Is menyelesaikan tugas sebagai khalifah di muka bumi dan memasuki kehidupan abadi di alam akherat. Kepergiaannya dilalui dengan tenang tanpa merepotkan diri dan keluarganya, apalagi orang lain.
Jujur, penulis kehilangan sosok seorang ayah, senior yang sangat tegas, gentle tetapi bersahaja. Pak Is dikenal sebagai seorang yang tak pernah bosan untuk belajar. Dalam masa baktinya lima tahun terakhir beliau mendedikasikan dirinya sebagai seorang Widyaiswara-Pembawa Suara Kebenaran di padepokan Pusat Diklat LHK.Â
Beberapa kolega mengenalnya sebagai "Direktur KPH". Hal ini karena kiprahnya yang konsisten saat menjabat Direktur Rencana, Penggunaan, dan Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan-Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan sebelum menjadi Widyaiswara.
Kekonsistenannya dalam menguatkan organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) masih dilakukannya saat menjadi Widyaiswara Ahli Utama. Tercatat pada tahun 2018 dan 2019 beliau memimpin terselenggaranya Pelatihan Manajerial KPH yang membekali dan mencetak rimbawan menjadi seorang pemimpin di KPH. Tidak hanya itu. Seminggu sebelum kepergiannya Pak Is masih memimpin diskusi ilmiah terkait penyusunan Policy Brief-suatu karya yang menjembatani antara penelitian dan pembuat kebijakan.Â