Mohon tunggu...
gamaliel edgar
gamaliel edgar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Unsur Nasionalisme dalam Iklan Televisi

8 April 2016   12:00 Diperbarui: 8 April 2016   12:10 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di zaman sekarang ini perkembangan teknologi sangatlah cepat, perkembangan ini dipengaruhi oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia dan semakin cepatnya proses globalisasi terhadap Negara kita. Dalam hal ini sangat tampak sekali terhadap perkembangan iklan televisi di Indonesia yang mulai banyak meniru atau cenderung mengikuti gaya kebarat-baratan, sehingga rasa nasionalisme yang dahulu ada di dalam iklan mulai hilang seiring berjalannya waktu.

Iklan sendiri mulai dikenal di Indonesia diawali setelah kemerdekaan Indonesia dan peristiwa Sumpah Pemuda, disaat itu iklan dibuat memang untuk membangun semangat nasionalisme terhadap rakyat Indonesia. Seiring berjalannya waktu iklan televisi yang ada mulai bermunculan dengan beragam, mulai dari iklan produk, iklan film, iklan anak-anak maupun iklan dewasa yang memang sampai saat ini masih ada. Iklan yang dibuat pada jaman dulu banyak menganut unsur-unsur agama, kebudayaan, dan tentunya apa saja yang membangun sikap nasionalisme terhadap masyarakat. Iklan itu sendiri banyak yang dapat dicontoh karena iklan-iklan yang ditampilkan banyak unsur-unsur yang positif sehingga memberikan dampak yang baik pula terhadap siapa saja yang melihat tayangan iklan yang muncul di dalam televisi.

Namun dengan berjalannya waktu budaya luar yang masuk ke Indonesia memberi pengaruh yang sangat besar dan sangat berdampak terhadap sikap nasionalisme bangsa Indonesia, begitu pula dengan iklan yang terpengaruh dengan budaya luar membuat unsur nasionalisme iklan yang muncul di dalam iklan sudah mulai pudar karena kalah dalam persaingan. Pola pikir masyarakat pun mulai dipengaruhi budaya luar yang dapat dilihat dari tayangan iklan televisi sekarang. Dampak yang ditimbulkan pun sangat jelas, mulai dari cara berpakaian, gaya berbicara, tata krama dan kalahnya kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan luar yang memang semuanya lebih modern.

Pola pikir masyarakat yang maju membuat sifat-sifat nasionalisme sendiri mulai dihilangkan, disamping itu mereka juga ingin terlihat lebih modern dan pengaruh itu sangat besar dibawa oleh iklan televisi yang kita tonton saat ini. Perubahan yang sangat tampak jelas karena pengaruh iklan yaitu kalangan muda atau remaja yang memang memiliki pemikiran yang lebih cepat dalam menangkap perkembangan jaman. Di industri periklanan sendiri sekarang lebih banyak didominasi oleh kalangan muda sebagai tim kreatif dari industri periklanan, akan tetapi pola pikir mereka yang mulai meninggalkan sikap nasionalisme membuat banyak iklan yang dahulunya banyak menyelipkan unsur-unsur nasionalisme seperti budaya Indonesia yang berupa gaya berpakaian, tarian, keindahan alam Indonesia, dan lain sebagainya malah sekarang unsur tersebut mulai banyak yang hilang karena kita sendiri takut dikatakan katrok atau kurang modern. 

Sikap seperti ini seharusnya tidak perlu dilakukan secara berlebihan dan sebaiknya dipelajari dengan menyaring unsur-unsur yang baik di dalamnya, sehingga kita dapat mengikuti perkembangan jaman tetapi kita juga dapat memadukan dengan unsur-unsur nasionalisme yang kita pegang sejak dahulu supaya tetap ada dari generasi ke generasi. Iklan yang dihasilkanpun dapat membuat masyarakat bangga dengan Indonesia karena bukan hanya budaya barat atau asing saja yang dikenal oleh Indonesia, tetapi nasionalisme dari bangsa Indonesia dapat dikenal oleh masyarakat asing sehingga kita juga dapat memberi pengaruh terhadap budaya luar melalui iklan televisi. 

Dari pemaparan diatas, dapat ditarik sebuah masalah yang perlu untuk lebih dipahami, yaitu, yang pertama, apa penyebab menipisnya rasa kebangsaan di masyarakat Indonesia (terutama kalangan muda). Kedua, mengapa nilai-nilai dalam budaya barat dapat lebih akrab kepada kaum muda. Dan yang ketiga, bagaimana unsur-unsur nasionalisme dapat diterapkan dalam iklan televisi saat ini. Ketiga permasalahan tadi merupakan pokok permasalahan yang perlu diperjelas untuk menemukan suatu jalan keluar.

Iklan merupakan bagian dari pembauran promosi (promotion mix) dan baruan tadi merupakan bagian dari pembauran pemasaran (marketing mix) yang dilakukan untuk mempromosikan suatu produk atau jasa. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai sebuah pesan untuk menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan sebuah periklanan (advertising) merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi yang sifatnya tidak pribadi dalam bentuk sebuah gagasan, barang ataupun jasa, menurut (Kotler dan Amstrong, 2002:153). Periklanan merupakan pesan –pesan penjualan yang paling persuasive yang ditujukan kepada calon pembeli yang paling berpotensi atas produk barang ataupun jasa tertentu dengan biaya yang seminim-minimnya. Sponsor dalam hal ini merupakan perusahaan tertentu yang pada nantinya akan menjadi klien penyedia jasa promosi.

Dari periklanan yang ada, media elektronik memiliki peran sangat penting saat ini sebagai media advertising yang sangat efektif untuk membantu perusahaan mengenalkan citra perusahaan beserta produk yang dijual. Sejak awal media elektronik dikenal secara umum oleh masyarakat dunia, televisi merupakan media elektronik yang digunakan pertama kali oleh berbagai perusahaan industri maupun jasa untuk mengiklankan produk yang ditawarkan. Iklan televisi jaman dahulu menggunakan unsur nasionalisme yang dianggap dapat meningkatkan rasa cinta masyarakat terhadap tanah air. 

Namun, seiring berjalannya era globalisasi ini unsur nasionalisme di dalam iklan televisi semakin lama semakin hilang. Hal ini dikarenakan banyaknya pemakai iklan televisi yang menganut unsur budaya asing untuk mempromosikan berbagai produk yang ditawarkan dan dianggap bahwa keadaan ini akan lebih memberikan respon positif konsumen agar tertarik pada iklan televise tersebut karena konsumen akan menganggap bahwa iklan televisi yang ditayangkan itu sudah modern atau mengikuti perubahan era globalisasi saat ini.

Kaum muda adalah generasi penerus bangsa yang akan memajukan nama bangsa Indonesia, namun seiring perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan rasa nasionalisme para pemuda bangsa semakin menurun. Nasionalisme menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara karena hal ini merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri yaitu bangsa Indonesia. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban para pemuda bangsa untuk melakukan banyak hal yang terbaik bagi bangsa seperti menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mencintai produk dalam negri, dll.

Nasionalisme dapat menjadi boomerang yang mengancam dan menghancurkan bangsa Indonesia, hal ini terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dengan mudah dapat ditembus oleh pihak luar atau budaya asing. Banyak sekali berbagai kebudayaan asing (barat) yang masuk ke dalam bangsa Indonesia  dan membuat kemampuan local genius bangsa tidak berjalan semestinya. Budaya asing yang membawa pengaruh negatif tersebut mudah masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia terutama di kalangan kaum muda, dimana cara pandang kaum muda saat ini lebih terbuka terhadap segala perubahan yang masuk di Indonesia. Keadaan ini yang menyebabkan hilangnya jati diri bangsa dan rasa cinta masyarakat Indonesia, khususnya para kaum muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun