Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

"Take More Risk and Accept Failure"

29 Maret 2018   09:27 Diperbarui: 9 April 2018   10:33 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed

           

            Risiko akan kegagalan adalah harga yang harus dibayar dari sebuah peluang. Ingatlah bahwa jika Anda sering mengambil risiko dan Anda sering gagal dalam pengambilan risiko itu, Anda akan melihat kegagalan itu sebagai proses kecil atau rutinitas yang Anda harus lalui sebelum meraih keberhasilan. Saya yakin semua ide, inovasi, karya selalu melalui proses kegagalan, oleh karenanya inovator tangguh adalah mereka yang gagal 10 kali dan bangkit 11 kali.

            Secara umum ada 4 risiko yang harus dihadapi oleh seorang wirausaha, yaitu persaingan yang ketat akibat adanya banyak perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama (competition), kerugian ringan yang tidak memberikan efek besar bagi perusahaan (loss), atau kerugian berat yang berujung pada kebangkrutan (bankcrupt), dan menghadapi pasar yang tidak stabil (unstable market).

1. Sisi Gelap Wirausaha yang Jarang Terungkap

            Jangan jadi wirausaha jika Anda tidak berani mengambil risiko, karena risiko satu paket dengan wirausaha. Jangan hanya mendengar cerita-cerita yang penuh kebahagiaan dari seorang wirausaha, tapi lihatlah perjalanan yang penuh keringat dan darah. Untuk menjadi wirausaha Anda harus siap mengorbankan banyak hal, mulai dari meletakkan karier di perusahaan yang mungkin sudah Anda bangun, mempertaruhkan tabungan pribadi dan keuangan keluarga, mengorbankan dan mempertaruhkan waktu, kesenangan, bahkan kesehatan mental Anda. Terdengar menyeramkan, but that's what really happened.

            Menjadi pengusaha memang menyenangkan, punya kebebasan untuk mengambil keputusan, aktualisasi diri yang optimal, dan lompatan pencapaian yang akseleratif jika berhasil, tapi jangan lupa ada harga yang sangat - sangat mahal yang harus dibayar untuk itu. Oleh karena itu, terkadang saya sering katakan dengan jujur bahwa memang ada karakter orang yang mampu, cocok, dan siap menjadi wirausaha, tapi jauh lebih banyak karakter yang lebih tepat menjadi karyawan. Bukan ingin mengkerdilan mental, tapi wirausaha butuh keberanian mengambil risiko, siap dengan ketidakpastian finansial, dan harus mampu bertahan dalam tekanan. Ketidaknyamanan itu semua terbungkus dalam risiko yang agaknya menjadi penting untuk dipahami, diantisipasi, dan disiapkan.

            Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas risiko-risiko yang dihadapi wirausaha pada umumnya dan lebih khusus lagi wirausaha sosial. Risiko yang dihadapi wirausaha sosial ada yang sama dan ada yang berbeda dengan wirausaha konvensional. Saya akan mulai dengan risiko umum yang akan dihadapi oleh wirausaha sosial seperti yang dihadapi oleh wirausaha konvensional pada umumnya. Kemudian, kita akan berdiskusi bagaimana cara mengatasinya. Berikut ini adalah rangkuman dari banyak referensi mengenai beberapa risiko yang harus siap Anda pertaruhkan, bersiaplah terkejut.

Meninggalkan gaji tetap

   Untuk memasuki bisnis dengan sungguh-sungguh, Anda harus berani mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan Anda saat ini, tidak terkecuali karier Anda. Anda harus siap meninggalkan zona nyaman menuju zona ketidakpastian. Anda harus siap terjun ke jurang risiko tanpa kepastian, tapi memang asyik dan menantang. Bahkan di tahun-tahun awal, tidak ada jaminan akan pendapatan pribadi Anda. Jika Anda masih belum menikah, mungkin akan terasa lebih ringan. Namun, jika Anda sudah membangun keluarga, Anda harus bersiap-siap lebih, karena Anda bisa merobohkan diri Anda dan keluarga Anda. Anda mungkin kuat bertahan dalam ketidaknyamana atau proses perjuangan, tapi bagaimana dengan anak dan istri Anda, apa mereka juga siap?

Mengorbankan tabungan pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun