Mohon tunggu...
Money Pilihan

Perang Panjang Indonesia Melawan Kemiskinan

2 Maret 2018   14:20 Diperbarui: 10 April 2018   13:51 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertanyaan yang kemudian muncul, apa penyebab utama kemiskinan di Indonesia? Banyak kajian menyebutkan bahwa keterbatasan pendidikan, rendahnya kualitas sumber daya manusia, dan keterbatasan lapangan kerja adalah akar utama kemiskinan di Indonesia. Pertama adalah keterbatasan pendidikan sebagai akibat dari banyaknya orang yang putus sekolah dikarenakan biaya pendidikan. Disamping itu, tidak sedikit pula kejadian putus sekolah dikarenakan tuntutan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Oleh karena itu, untuk menekan kemiskinan, kita butuh political will di bidang pendidikan. Kedua adalah kualitas sumber daya manusia kita yang masih tertinggal. Hal itu tercermin dari Global Human Capital Report kita yang menempatkan Indonesia di urutan 65. Walauapun angka ini naik 7 peringkat dari tahun lalu, namun kualitas SDM kita masih kalah dibandingkan negara-negara tetangga kita seperti Singapura di peringkat 11, Malaysia di peringkat 33, Thailand di peringkat 40, dan Filipina di peringkat 50. Ketiga adalah kurangnya lapangan kerja juga dianggap menjadi penyebab kemiskinan di Indonesia. Lapangan kerja di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia. BPS menunjukkan bahwa pada Agustus 2016 pengangguran kita mencapai 5,61% dari total angkatan kerja sebesar 108,13 juta orang. Melambatnya penciptaan lapangan kerja hari – hari ini adalah tantangan besar untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia dan mempengaruhi sekitar 1,7 juta pemuda yang masuk angkatan kerja baru setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan lapangan kerja saat ini lebih lambat dari pertumbuhan jumlah penduduk.

Kita sebagai bangsa tidak boleh meremehkan kondisi ini, sebagaimana pesan Marcus Aurelius bahwa “Poverty is the mother of crime”, dampak dari kemiskinan ini adalah kriminalitas, konflik, dan berbagai permasalahan horizontal lain. Dalam hal ini, saya percaya bahwa prinsip-prinsip kewirausahaan sosial akan mampu memberikan value utama berupa penyelesaian berbagai masalah ekonomi di masyarakat, khususnya kemiskinan. Dengan mendorong lahirnya wirausaha sosial, maka pemerintah akan mampu melibatkan private sector dalam penyelesaian masalah kemiskinan.

 “Tidak boleh ada kemiskinan di bumi Indonesia merdeka” pesan lantang sang proklamator untuk kita, Bung Karno. Ketika kita mengumandangkan kemerdekaan, sejatinya kita memberikan sebuah pesan bahwa bangsa Indonesia menyatakan perang melawan kemiskinan. Namun, hari ini setelah lebih dari 70 tahun berlalu, kita menyaksikan kemiskinan menang, janji kemerdekaan tak tertunaikan, dan kita Indonesia kalah dalam perang panjang melawan kemiskinan. Sejatinya kemiskinan itulah musuh bersama kita. Oleh karena itu, hari ini, saatnya kita mengerahkan semua sumber daya kita dan kemampuan kita dalam bingkai persatuan untuk bersama-sama memerangi kemiskinan. Kita harus yakin kawan-kawan.. bonus demografi, nilai-nilai ke-Indonesiaan, dan kerja nyata pemuda kita hari ini adalah tiga kunci utama untuk menjadikan kita mampu menghapuskan kemiskinan dari bumi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun