Prestatif
Saya sering mengatakan kepada teman-teman saya tatkala kuliah, jadi mahasiswa harus punya empat at, ibadah taat, IP empat, prestasi hebat, dan menikah cepat. Sebagian orang mengatakan untuk hidup seperti air mengalir, mungkin mereka lupa air mengalir ke tempat yang rendah, bahkan melalui selokan-selokan kehidupan.
Ada seorang anak tanya kepada ayahnya, “Pak apakah balon yang hitam juga bisa terbang?” dijawab sama ayahnya, “Nak, bukan warna balonnya, tapi isi balon itulah yang membuatnya bisa terbang.”
Ada yang tau apa yang salah dengan pertanyaan ini? Itulah hidup, yang membuat kita berhasil atau gagal dalam hidup ini bukan warna kulit, bukan mancung atau peseknya hidung kita, bukan ketampanan kita, bukan kekayaan kita, bukan karena kita anak siapa, tapi karena kapasitas dan kompetensi diri kita. kita berhasil atau gagal bukan karena kita anak tukang becak, bukan karena kita anak supir angkot, bukan karerna kita anak pemilik showroom, tapi sekali lagi karena apa yang ada didalam diri kita.
No Excuse
Sebut saja bunga, bukan nama sebenernya. Bunga ditanya oleh ibunya, “bunga, kenapa IPmu PMDK(persatuan mahasiswa dua koma, red)?” jawab Bunga : “Wajar dong ma, bunga kan aktifis mahasiswa, aktivis dakwah lagi. Rasulullah mengorbankan banyak hal untuk dakwah ini mama, kita hanya diminta mengorbankan IPK mama”. Tapi Bunga masih lebih baik seperti itu, sebut saja Joko, Joko ditanya oleh Bapaknya, “Joko kenapa IPmu nasakom(nasib satu koma, red)?” Jawab Joko : “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya papa” J, ini sudah beralasan, durhaka pula.
Terlalu banyak orang telah menjadikan bakat dan kesibukan sebagai alasan pembenaran kegagalannya. Ini karena saya tidak berbakat, ini karena saya terlalu sibuk. Man behind the gun, kalau anda gagal menembak, jangan salahkan pistolnya, tapi salahkan diri anda yang gagal mengarahkan pistol itu. Anda tau Qian Hongyan of Kunming, atlet basket dan renang tanpa kaki, apakah anda masih punya Excuse? Dia tidak bertanya mengapa dia tidak memiliki kedua kaki, tapi ia bertanya apa yang bisa dia lakukan dengan kedua tangannya.
Jangan percaya motivator
Bagi saya, motivator itu terkadang sering memberikan harapan kosong, sedikit-sedikit nothing is impossible fo God, benar, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tapi tolong ini dicatat banyak yang tidak mungkin bagi manusia. Realitas itu sering kali lebih jujur dari kata-kata motivasi. Mulai sekarang jangan ikut training motivasi, kalau ada motivator teriak huuuu... lempari kertas kalau perlu, jangan terlalu banyak baca buku motivasi, yang penting berkarya, titik. Kawanku realitas itu sering kali lebih jujur dari kata-kata motivasi.
Mulai sekarang melangkah, yang biasanya anda shalat Subuh di rumah, mulai nanti Shalat Subuh di masjid, yang biasanya tidak punya karya apa-apa, mulai nanti buat karya yang fenomenal, yang biasanya tidak pernah peduli agama, mulai nanti sibukkan diri dengan dakwah, yang biasanya tidak punya prestasi, segeralah berkarya.
Kawanku, “If you always do what you have always done, you will always get what you have always got”. Kalau kamu melakukan hal yang biasa kamu lakukan, kamu akan mendapatkan apa yang biasa kamu dapatkan. Dan kalau sampai kamu sedang membaca buku ini, hidupmu sekedarnya saja. Segeralah lakukan hal besar yang membesarkan mada depanmu. Honestly, itulah alasan saya menulis buku ini. J
Be Special One
Kawan, saya meyakini tanpa keraguan bahwa kita harus punya sesuatu yang spesial, dimana kita bisa melakukan sesuatu yang tak orang lain bisa lakukan. Dengan itu, kamu akan berharga, karena tidak seorangpun di muka bumi ini bisa menggantikanmu, kalaupun ada yang bisa menggantikanmu, tidak ada yang bisa melakukannya sebaik kamu, So, you will become special.
Percaya diri dan Lakukan yang terbaik
Orag yang tidak percaya diri sama dengan orang yang tidak bersyukur, karena ia tidak berterima kasih dengan bangga pada apa yang Allah karuniakan. Kawanku semuanya Layaknya bunga yang tak dapat memilih dimana ia tumbuh, kitapun tidak dapat memilih dimana dan bagaimana kita dilahirkan. Kita tidak akan pernah menyesal, entah gagal atau berhasil, jika dalam hidup ini kita telah melakukan yang terbaik yang kita bisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H