Materi divine calling itu pertama saya dengar dari guru yang saya cintai, dr. Arief Alamsyah, dan sungguh begitu menghentakkan hati dan jiwa saya dalam pengejaran kehidupan. Divine Calling itu adalah panggilan jiwa dan saya sangat merasakan manisnya teori ini. Kalau hidup anda mau tenang, nikmat, tentram, flow, maka periksalah Divine Calling anda. Divine Calling itu akan dicapai melalui 3 hal,yaitu irisan Pleasure, Strenght, dan Meaning.
Pleasure
Saya masih ingat, sejak kecil dibuku kenangan SD saya, saya tuliskan cita-cita saya, yaitu menjadi dokter spesialis anak. Kalau orang tanya, Gamal cita-citanya apa, saya jawab dokter spesialis anak. Anda tau kenapa? Karena saya itu suka sekali dengan anak-anak, kalau sudah sepupu kecil saya ke rumah, ooohhh, gemesenya luar baiasa, sudah saya unyu-unyu, saya banting-banting, tapi saya bukan pedofil J
Profesi saya selain sebagai dokter, adalah cowok panggilan, dipanggil ngisi materi disana, dipanggil ngisi materi disini. Mohon maaf ini dik, sering saya diundang ke luar kota, bensinnya saya lima puluh ribu, tidak jarang, saya dibayar tengkyu. Why did I still do it? Because the only way to do great job is to love what you do. Itulah cirinya pleasure dalam divine calling, anda rela melakukannya walaupun tidak dibayar. Bahkan pada titik tertentu anda akan rela melakukannya walaupun harus membayar. Contoh, seperti pemain sepak bola, ia liburan seperti 360 hari dalam waktu setahun, karena ketika ia bekerja ia menjalankan hobinya. Betapa berutungnya orang yang menghabiskan sisa usianya dibidang yang ia cintai, dan sungguh merugila orang yang bekerja di tempat yang ia tak nikmati. Walaupun begitu, harus kita akui, tiap bidang walaupun kita sukai, memiliki resiko. Contoh seorang pembicara dan penulis akan diuji kesetiannya kepada apa yang ia katakan, nasehatkan dan tuliskan.
Cintai apa yang engkau kerjakan, seperti pesan Martin Luther King, Jr, Jika seorang terpanggil menjadi tukang sapu, ia seharusnya menyapu seperti michaelangelo melukis,beethoven menuliskan komposisi musicnya, atau shakespeare menuliskan puisinya. ia seharusnya menyapu dengan begitu baik, sehingga seluruh penghuni surga dan bumi akan berhenti sejenak sambil berkata disini telah hidup seorang penyapu jalan yang begitu hebat, yang melakukan pekerjannya dengan begitu baik. Lakukan yang terbaik di titik manapun kita berada.
Kalau anda mencoba sesuatu, tapi gagal, apa yang anda lakukan? Coba lagi? Terus? Coba lagi? Terus? Coba lagi? Sampai kapan anda mau coba lagi? Sampai dead?
Pada titik tertentu kita harus menyadari ini bukan bidang kita, jangan terlalu percaya motivator dan penulis, tapi saya Gamal. J
Oleh karena itu strenght itu perlu, cari bidang yang selain kita sukai, juga keahlian kita.
Meaning
Dahulu waktu zaman Jahiliyah, saya suka bermain counter strike, permainan game komputer laki-laki era itu. Saya cukup ahli menggunakan sniper dan suka memainkannya. Itu pleasure saya, tapi hava no meaning. Jadi cari bidang yang selain kita sukai, juga mensejaterahkan masa depan kita. Tanamkan rasa bersalah dalam hati, jika kita tidak menggunakan waktu yang Allah karuniakan untuk pengabdian di jalannya dan untuk membesarkan masa depan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H