Mohon tunggu...
Galuh__tsd
Galuh__tsd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tidak perlu terlalu terang. Hanya cukup ada dan tak kunjung padam.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memerangi Korupsi melalui Sikap Asertif Remaja: Upaya Bersama dalam Lingkungan Sekolah

19 Juni 2024   05:16 Diperbarui: 19 Juni 2024   05:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Yogyakarta, 1 Maret 2024 – Di tengah keprihatinan akan maraknya kasus korupsi, Mahasiswa PPL PPG Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan bekerja sama dengan SMP N 7 Yogyakarta telah menginisiasi kegiatan Sosialisasi Anti-Korupsi. Dengan tema "Menggugah Kesadaran, Mewujudkan Perubahan: Literasi Anti Korupsi untuk Generasi Berkarakter", kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sikap dan perilaku asertif remaja dalam memerangi korupsi, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial.

Dalam acara tersebut, Bu Tri Nisa Agustin,S.Pd, selaku guru BK SMP 7 Yogyakarta, memberikan pengantar tentang pentingnya kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dan Anti-Korupsi. Beliau menekankan perlunya sikap asertif remaja untuk menolak tawaran korupsi dan melaporkan tindakan korupsi yang mereka saksikan.

Sikap asertif remaja memiliki peran sentral dalam upaya memerangi korupsi. Pertama, remaja yang memiliki sikap asertif cenderung lebih mampu menolak tawaran korupsi atau tindakan yang tidak etis. Mereka memiliki keyakinan diri untuk mengatakan "tidak" dan mempertahankan integritas mereka, sehingga memperkuat fondasi karakter anti-korupsi.

Kedua, sikap asertif memungkinkan remaja untuk berani melaporkan tindakan korupsi yang mereka saksikan, baik di lingkungan sekolah maupun sosial. Dengan tidak takut untuk membawa masalah tersebut ke pihak berwenang, remaja menjadi agen perubahan yang aktif dalam memberantas korupsi.

Ketiga, dengan sikap asertif, remaja dapat menjadi teladan bagi teman-teman mereka dengan mempraktikkan perilaku yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. Hal ini membentuk budaya di lingkungan mereka di mana korupsi tidak diterima dan integritas dihargai.

Salah satu narasumber, Febri Eka Aji Permana, menegaskan bahwa pemahaman akan bahaya korupsi dan penguatan sikap asertif remaja merupakan langkah awal dalam upaya membangun generasi yang bersih dari perilaku koruptif. "Dengan kesadaran yang terus meningkat dan nilai-nilai integritas yang kuat, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membangun negara yang bersih dan beradab," tambahnya.

Dengan demikian, kegiatan sosialisasi anti-korupsi ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya korupsi, tetapi juga untuk menguatkan sikap dan perilaku asertif mereka dalam memerangi korupsi, baik di lingkungan sekolah maupun sosial. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari korupsi dan memperkuat integritas dalam masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun