Permintaan Ultras Pada Il Capitano Mauri dan Empat Skenario Akhir Musim oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 [caption id="attachment_187495" align="alignleft" width="300" caption="sumber foto: gallery www.lazioland.com"][/caption] Rabu lalu, saat Stefano Mauri berada di Lazio Style Radio bersama Lorik Cana untuk suatu sesi wawancara, beberapa pimpinan Ultras Lazio menemuinya. Mereka mengajukan beberapa permintaan pada Mauri. Mauri resminya memang kapten kedua, tetapi Ultras Lazio biasa menyebutnya sebagai Il Capitano atau Kapten. Sedangkan kapten pertama, Tommaso Rocchi, biasa mereka sebut sebagai Don Tommasino untuk menghornati senioritas dan figur kebapakan yang dirasakan semua pihak. Don adalah sebutan untuk kepala (capo) keluarga atau klan besar di Italia. Liga Champions Atau Europa, Berikan Kami Alasan Berpesta Kepada Mauri, Ultras Lazio menyatakan kekecewaannya atas pencapaian Biancocelesti sejauh ini. Tetapi kekecewaan itu tidak ditujukan kepada pemain Lazio yang telah berjuang gagah-berani sepanjang musim dalam keadaan carut-marut. Kekecewaan lebih ditujukan kepada manajemen Lazio khususnya Presiden Claudio Lotito dan Direktur Olahraga Igli Tare. Atau, dalam ungkapan mereka, “Kapten, kami selalu dapat memaafkan para pemain, tetapi kami tak akan pernah memaafkan Lotito dan Tare, bahkan andaikata mereka mendatangkan Lionel Messi ke Formello musim depan.” Ultras Lazio memang selalu loyal pada pemain Lazio dan hanya kepada pemain Lazio. Bukan kepada pihak lain, termasuk manajemen. Ultras Lazio menyadari sepenuhnya, betapa sulitnya situasi yang dihadapi Lazio untuk mewujudkan finish di peringkat tiga dengan satu laga lagi yang tersisa. Oleh karena itu mereka tidak terlalu memedulikan lagi peringkat tiga atau empat, karena memang memenangi laga lawan Inter belum otomatis berarti lolos ke Liga Champions, Lazio masih tergantung hasil laga Catania-Udinese yang digelar bersamaan. Mereka lebih mengharapkan, apapun yang terjadi, Lazio mengakhiri musim 2011/2012 ini dengan kepala tegak usai laga lawan Inter di Olimpico, Senin, 14 Mei 2012 dini hari. Tuntutan mereka, “Kalahkan Inter, Kapten! Dan kami akan berpesta merayakan kemenangan ini, melupakan musim yang sulit ini, hanya mengingat dua kemenangan Lazio di Derby della Capitale.” Neraka Bagi Inter Dan Zarate Ultras Lazio juga mengharapkan allenatore Inter, Andra Stramaccioni, memasang Mauro Zarate saat menghadapi Lazio karena, “Kami akan berikan neraka bagi Zarate, dan menunjukkan kepadanya betapa mulianya sebuah loyalitas.” Zarate memang meminta pindah dari Formello di awal musim ini karena tidak suka dengan kehadiran Miroslav Klose dan Djibril Cisse. Ultras Lazio berjanji akan memadati Curva Nord Olimpico dan menjadi pemain ke 12. “Kami akan mengirimkan neraka bagi semua pemain Inter dari curva. Menangi laga ini, dan kita menatap musim depan yang lebih baik.” Empat Skenario Akhir Musim Sikap realistis Ultras Lazio beralasan. Di atas kertas, empat tim: Udinese, Lazio, Inter dan Napoli masih berpeluang mengakhiri musim di peringkat tiga, dan keempatnya dijamin akan bermain di kompetisi Eropa musim depan. Tetapi hanya Udinese lah yang dapat menentukan nasibnya sendiri tanpa tergantung laga lain. Tiga lainnya tergantung kepada hasil laga lain walaupun memenangi laga terakhir. Ada 4 skenario yang akan mengakhiri musim ini, khususnya dalam perebutan tiket terakhir Liga Champions: 1. Skenario Lazio Ini skenario yang paling sederhana dan paling baik. Lazio memenangi laga lawan Inter di Olimpico dan Catania mengalahkan Udinese di Stadio Angelo Massimino. Ini artinya Lazio berakhir di peringkat tiga, tak peduli apapun hasil laga Napoli-Siena. 2. Skenario Napoli Ini skenario yang lumayan rumit. Napoli menundukkan Siena di Stadio San Paolo, Udinese kalah dari Catania, laga Lazio-Inter berakhir seri atau Inter menang. Napoli akan ke Liga Champions karena Napoli unggul head-to-head atas Inter maupun Udinese tetapi kalah dari Lazio. 3. Skenario Inter Ini skenario yang paling rumit. Inter harus mengalahkan Lazio, Napoli harus kalah atau seri melawan Siena, dan Udinese kalah melawan Catania. Inter akan mempunyai nilai dan head-to-head yang sama dengan Udinese, tetapi Inter unggul gol dalam pertemuan antara keduanya. 4. Skenario Udinese Udinese menang atau seri melawan Catania, maka semua skenario di atas akan berantakan dan Udinese yang lolos. Bahkan jika Udinese kalah melawan Catania sekalipun, Di Natale dan kawan-kawan masih berpeluang lolos. Syaratnya, Napoli kalah dari Siena dan laga Lazio-Inter berakhir seri. Skenario manapun yang terjadi, marilah bersikap seperti Ultras Lazio. Tak perlu terlalu pusing memikirkan hasil dua laga lainnya, yang penting kalahkan Inter di Olimpico. Liga Champios atau Liga Europa, kita bergembira, karena kita mengakhiri musim dengan kepala tegak, karena menutup musim dengan kemenangan dan memenangi dua kali derby. Tentunya sambil melihat nun di bawah sana, betapa AS Roma terlempar dari kompetisi Eropa, terseok di posisi 7 dan mungkin saja berakhir di posisi 8 digeser Parma. Avanti Lazio!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H