Mohon tunggu...
Galuh Trianingsih Lazuardi
Galuh Trianingsih Lazuardi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Forza Lazio!\r\n\r\nhttp://galuhtrianingsihlazuardi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Lagi Lagi Poli Lagi

29 Mei 2012   20:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:37 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1338322252445596968

Lagi Lagi Poli Lagi oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 [caption id="attachment_191389" align="alignleft" width="300" caption="sumber gambar: www.goal.com"][/caption] Di Indonesia banyak Poli, dan Poli biasanya selalu menimbulkan kesusahan. Poligami misalnya. Baik legal maupun ilegal tetap saja menumbuhkan kesedihan bagi isteri tua dan anak-anaknya. Lalu, ingatkah Anda pada Pollicarpus, mantan pilot Garuda yang dipidana karena membunuh aktivis HAM, Munir? Tak terkecuali di Italia. Megaskandal Calciopoli 2006 belum hilang dari ingatan, awal pekan ini Lega Calcio kembali diguncang sebuah Poli yang oleh media diberi nama Scommessopoli. Scommessopoli sesungguhnya merupakan kelanjutan dari penyidikan Calciocommesse 2011. Tertangkapnya bandar judi asal Singapura telah melebarkan kasus ini. Tak kurang dari timnas Italia yang sedang bersiap menjelang Euro 2012 terkena imbasnya dengan terpaksa dilepasnya Domenico Criscito dari skuad. Skandal juga menyeret kapten SS Lazio Stefano Mauri, pelatih Juventus Antonio Conte, bek Juventus Leonardo Bonucci serta beberapa pihak lain lagi yang diduga berperan dalam pengaturan skor beberapa pertandingan Serie-A dan Serie-B musim 2010/2011 silam. Sepakbola Italia memang tak lekang dari skandal. Hampir tak ada satu klub besar pun yang benar-benar bersih dari rangkaian skandal ini. Sebut saja Juventus, AC Milan, Udinese, SS Lazio, AS Roma, Internazionale, Fiorentina, Genoa, Palermo, Bologna dan sederet lagi lainnya. Berikut ini adalah daftar skandal sepakbola Italia sejak 1980 hingga kini: 1. Totonero 1980 Skandal ini merupakan pengaturan hasil pertandingan Serie-A dan Serie-B demi memperoleh uang hasil bertaruh. Klub yang terlibat: AC Milan, SS Lazio, Perugia, Bologna, Avellino, Taranto dan Palermo. Hukuman dari skandal ini adalah diturunkannya AC Milan dan SS Lazio ke Serie B, pengurangan nilai untuk tim-tim lainnya dan dijatuhkannya skorsing kepada belasan pemain, termasuk 3 pemain Milan dan 5 pemain Lazio serta striker timnas Italia asal klub Perugia, Paolo Rossi. Presiden Milan, Felice Colombo dilarang menjadi pengurus sepakbola di Italia seumur hidup. 2. Totonero 1986 Kali ini skandal meluas, tidak saja melibatkan pemain, tetapi juga manajer dari klub-klub Serie-A, Serie-B, Serie-C1 dan Serie-C2, dengan modus operandi yang sama dengan Totonero 1980. Klub yang terlibat adalah: Udinese, Cagliari, SS Lazio, Lanerossi Vicenza, Triestina, Palermo, Fogia dan Cavese. Hukuman yang dijatuhkan berupa skorsing bagi puluhan presiden klub, pelatih, manajer dan pemain yang terlibat. 3. Calciopoli 2006 Skandal ini dibongkar secara tidak sengaja ketika Kejaksaan Kota Napoli menyidik agen sepakbola GEA World. Ternyata hasil intersepsi (penyadapan telepon menunjukkan adanya komunikasi intensif antara pimpinan beberapa klub dengan organisasi wasit, untuk menunjuk wasit yang "menguntungkan" bagi pertandingan klub mereka pada musim 2004/2005, terutama dilakukan oleh GM Juventus, Luciano Moggi. Klub yang terlibat adalah: Juventus, AC Milan, Fiorentina, SS Lazio dan Reggina. Hukuman yang dijatuhkan beragam: penjara, skorsing, denda dan degradasi. Juventus diturunkan ke Serie-B. Tim lainnya dikenakan pengurangan nilai di kompetisi berikutnya. Luciano Moggi dilarang beraktivitas di sepakbola seumur hidup dan Adriano Galliani (AC Milan) diskors selama 5 bulan dan dicopot dari jabatan Presiden Serie A. Scudetto Juventus dicopot dan diberikan kepada Inter. Pada titik ini, kontroversi berkembang karena Inter adalah klub yang paling diuntungkan dari skandal ini: dihibahi Scudetto dan hijrahnya dua pemain Juventus ke Inter (Patrick Vieira dan Zlatan Ibrahimovic). Juventus sangat mencurigai peranan Inter dalam skandal Calciopoli. Apalagi Presiden FIGC saat itu, Guido Rossi, yang memutuskan hukuman untuk Juventus dan mengalihkan Scudetto ke Inter, dikenal sebagai loyalis Inter dan salah seorang pemegang saham Inter. 4. Telepon "Telecom Italia" 2006 Ini masih lanjutan Calciopoli. Diawali dari penangkapan Kepala Keamanan Telecom Italia atas tuduhan melakukan intersepsi (penyadapan ilegal) untuk diperjual-belikan. Nama Inter tersangkut dari awal, karena ternyata Carlo Buora juga terlibat. Carlo Buora adalah CEO Telecom Italia dan juga Wakil Presiden Inter (Presiden Telecom Italia, Tronchetti Provera tidak terlibat, tapi kebetulan dia adalah salah satu pemegang saham Inter). Dalam persidangan terbukti bahwa Massimo Moratti (Presiden Inter) adalah salah satu klien (pembeli) penyadapan ilegal ini. Moratti mengorder penyadapan untuk beberapa wasit, offisial dan pemain sepakbola. Beruntunglah Moratti, karena dia mengorder penyadapan ilegal tersebut tahun 2002, dan menurut hukum Italia, kasus demikian akan kadaluarsa dalam kurun waktu 2 musim kompetisi. 5. Rekayasa Pembukuan 2007 dan 2008 Modus operandi dari skandal ini adalah menggelembungkan angka pembukuan transfer pemain sehingga seolah-olah terdapat pemasukan besar di pembukuan klub dan klub tersebut menjadi "terlihat" sehat secara finansial dan memenuhi syarat mengikuti kompetisi. Klub yang tersangkut kasus ini: AS Roma dan SS Lazio (2007) AC Milan, Internazionale, Sampdoria, Genoa, Reggina, Udinese, Chievo, Palermo, Ternana (2008). Hukuman yang dijatuhkan kebanyakan berupa denda, di antaranya (dalam Euro): AS Roma (40.000), AC Milan (90.000), Inter (90.000), Genoa, Reggina, Udinese (masing-masing 400.000), Adriano Galliani (60.000), Massimo Moratti (10.000). 6. Calciocommesse 2011 Skandal ini mirip Totonero, dan cikal bakal dari Scommessopoli, di mana hasil pertandingan dicurigai diatur hasilnya demi memenangi taruhan. Terbongkar akibat diberikannya obat penenang kepada pemain Cremonese menjelang pertandingan dan saat jeda ketika menghadapi Paganese di divisi Lega Pro. Mantan pemain timnas dan kapten SS Lazio, Giuseppe Signori, penyerang Atalanta, Cristiano Doni dan dan 15 pemain dari Serie-B ke bawah dijatuhi hukuman larangan beraktivitas di sepakbola selama beberapa tahun. Atalanta memulai musim 2011/2012 di Serie-A dengan angka minus 6. 7. Bukti Baru Calciopoli 2011 Juventus yang kehilangan scudetto dan didegradasi ke Serie B akibat calciopoli 2006 terus mencurigai keterlibatan Inter, bukan saja dalam penyadapan telepon yang dilakukan oleh Massimo Moratti, tetapi juga dalam skandal itu sendiri. Bukti-bukti baru pun bermunculan, termasuk rekaman percakapan telepon yang mencurigakan antara presiden Inter pada saat itu, Giacinto Facchetti, pemilik Inter Massimo Moratti, wakil presiden Milan Adriano Galliani dengan Paolo Bergamo serta Pierluigi Pairetto dari komisi wasit. FIGC menolak gugatan Juventus dengan alasan kasus kadaluarsa dan tidak mungkin lagi mendengarkan kesaksian Giacinto Facchetti yang tutup usia tak lama setelah skandal Calciopoli terbongkar tahun 2006. Pernyataan resmi dari Formello menyatakan keyakinannya bahwa Mauri bersih dari tuduhan. Semua akan diperjelas pada sidang pengadilan yang dijadwalkan dimulai Kamis, 31 Mei 2012 besok. Semoga semuanya cepat selesai dan konsentrasi kembali ke lapangan. Apapun hasil penyidikan, saya tetap bangga pada Lazio dan bangga sebagai fans Lazio. Forza Lazio!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun