Jelang Lazio-Bologna: Padroni Di Roma Memaksimalkan “Tuah” DDC oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 Lazio yang mengukuhkan diri sebagai Padroni di Roma (Masters of Rome, Penguasa Kota Roma) setelah memenangi Derby della Capitale (DDC) keduanya musim ini, Senin, 12 Maret 2012 pukul 02.45 WIB akan menjamu peringkat 13 Bologna. DDC dipercaya memberikan “tuah” bagi pemenangnya untuk beberapa laga ke depan. Paling tidak ini terbukti usai Lazio memenangi derby pertamanya musim ini, Lazio tak terkalahkan 5 laga berikutnya. Menghadapi Bologna, kemenangan menjadi penting untuk tetap menjaga jarak dengan Juventus di peringkat 2 dan Udinese di peringkat 4 dalam upaya menempatkan dirinya di tempat terhormat, zona UCL di akhir musim. Allenatore Edy Reja masih dihadapkan pada panjangnya daftar cedera dan hukuman pemain. Krisis kali ini menimpa posisi bek sayap dengan masih cederanya Zauri, Konko, Radu dan Lulic serta tak dapat dimainkannya Scaloni akibat kartu merah yang diterimanya pekan lalu. Reja terpaksa memasang Alvaro Gonzalez di bek kanan, sekaligus mengoptimalkan serangan dari sayap kanan. Selain mereka yang disebut di atas, Brocchi dan Cana juga tak dapat memperkuat lini tengah Biancocelesti karena masih dalam penyembuhan, dan Biava dihukum satu laga akibat akumulasi 4 kartu kuning. Di lini depan, Makinwa memperpanjang istirahat cederanya, sementara Rocchi akan diobservasi hingga saat terakhir menjelang laga. Krisis cedera bukan hal baru musim ini bagi pasukan birulangit, sehingga tidak lagi menjadi hambatan. Hadirnya kembali Stefano Mauri ternyata mampu mengembalikan keseimbangan tim yang sempat goyah. Pelatih Bologna, Stefano Pioli, sebaliknya hanya kehilangan Archimede Morleo dan Simone Loria akibat cedera dan Diego Perez akibat akumulasi kartu kuning. Waspadai Kebangkitan Rossoblu Bologna sedang mengalami periode yang baik akhir-akhir ini dan semakin menjauhi zona degradasi. Dari lima laga terakhirnya, Di Vaio dan kawan-kawan hanya sekali kalah saat menjamu Udinese. Selebihnya Bologna menang atas Fiorentina dan Novara di Stadio Renato Dall’Ara dan menang spektakuler 3-0 atas Inter di San Siro. Terakhir, Juventus ditahan imbang 1-1. Kemampuan pemain Bologna dalam mengintersepsi bola dari lawan jelas harus diwaspadai, karena hampir semua gol Bologna berasal dari skema ini. Penting bagi Mauri dan kawan-kawan untuk tidak tertinggal terlebih dahulu, karena Bologna sangat baik dalam menjaga keunggulan. Rekor head to head yang lebih baik, rekor kandang Lazio yang lebih baik daripada rekor tandang Bologna dan rekor tak terkalahkan dari Bologna di Olimpico sejak tahun 1996 membuat semua pasar taruhan Eropa menjagokan Lazio dengan keunggulan 2 gol. Saya juga memprediksi kemenangan Lazio yang termotivasi untuk terus menempati zona UCL hingga akhir musim. Tuah DDC mungkin hanyalah mitos belaka, tetapi yang jelas Lazio telah “terlahir kembali” dari kemelut dua pekan silam, dan berada pada kondisi optimal. Head to Head Duapuluh pertemuan terakhir sejak 1999 memperlihatkan bahwa Lazio memenangi 12 laga, seri 3 laga dan kalah 5 laga. Selama 13 tahun tersebut belum pernah sekali pun Lazio kalah di Olimpico. Pertemuan pada putaran pertama, Lazio mengalahkan Di Vaio dan kawan-kawan dengan skor 2-0 di Stadio Renato Dall’Ara. Lima head to head terakhir: 23 Oktober 2011 (Serie-A): Bologna 0-2 Lazio 23 Januari 2011 (Serie A): Bologna 3-1 Lazio 12 September 2010 (Serie-A): Lazio 3-1 Bologna 11 April 2010 (Serie-A): Bologna 2-3 Lazio 29 November 2009 (Serie A): Lazio 0-0 Bologna Lima Laga Terakhir Lazio: 4 Maret 2012 (Serie-A): Roma 1-2 Lazio 27 Februari 2012 (Serie-A): Lazio 1-0 Fiorentina 24 Februari 2012 (Liga Eropa): Atletico Madrid 1-0 Lazio 20 Februari 2012 (Serie-A): Palermo 5-1 Lazio 17 Februari 2012 (Liga Eropa): Lazio 1-3 Atletico Madrid Lima Laga Terakhir Bologna: 7 Maret 2012 (Serie-A): Bologna 1-1 Juventus 4 Maret 2012 (Serie-A): Bologna 1-0 Novara 26 Februari 2012 (Serie-A): Bologna 1-3 Udinese 21 Februari 2012 (Serie-A): Bologna 2-0 Fiorentina 17 Februari 2012 (Serie-A): Inter 0-3 Bologna Perkiraan Formasi: Lazio (4-2-3-1): 22-Federico Marchetti; 15-Alvaro Gonzalez, 3-Andre Dias, 21-Modibo Diakite, 14-Javier Garrido; 24-Cristian Ledesma, 11-Francelino Matuzalem; 87-Antonio Candreva, 8-Anderson Hernanes, 6-Stefano Mauri (kapten); 25-Miroslav Klose Cadangan: 1-Albano Bizzari, 33-Marius Stankevicius, 13-Andrea Sbraga, 41-Enrico Zampa, 53-Antonio Rozzi, 18-Libor Kozak, 32-Emiliano Alfaro Bologna (3-4-2-1): 1-Jean-Francois Gillet; 84-Andrea Raggi, 90-Daniele Portanova, 5-Mikael Antonsson; 13-Nico Pulzetti, 6-Saphir Taider, 26-Gaby Mudingayi, 48-Matteo Rubin; 10-Gaston Ramirez, 23-Alessandro Diamanti; 9-Marco Di Vaio (kapten) Cadangan: 25-Federico Agliardi, 43-Fedderik Sorensen, 21-Nicolo Cherubin, 8-Gyorgy Garics, 4-Rene Krhin, 33-Panagiotis Kone, 99-Robert Acquafresca Wasit: Marco Guida (Torre Annunziata) Peluang: Lazio 60:40 Bologna Penerawangan Mbah Galuh: Lazio 2-0 Bologna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H