Giornata 29 Yang Indah oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 Menyisakan sembilan giornata, perburuan scudetto hampir dipastikan hanya terjadi antara dua tim, Milan dan Juventus, dengan Milan memiliki peluang lebih besar. Kekalahan Lazio atas Catania di di Stadio Angelo Massimino pekan lalu membuat Reja kini lebih realistis dengan menargetkan posisi tiga klasemen akhir, posisi kualifikasi Liga Champions. Untungnya, dua kekalahan beruntun Lazio tidak dimanfaatkan pesaing terdekatnya, Napoli dan Udinese, sehingga secara ajaib Biancocelesti tetap menempati posisi tiga. Hanya, kini Lazio berjarak satu poin saja dengan Udinese dan Napoli yang menempati dua posisi setelah Lazio. Setelah itu, Lazio harus juga mewaspadai Roma yang berselisih 4 poin, dan Inter serta Catania yang berselisih 7 poin. Satu posisi Liga Champions dan dua posisi Liga Eropa kini sengit diperebutkan oleh enam tim. Dr Jekyll And Mr Hyde Musim ini adalah musim yang sangat sulit untuk memrediksi Lazio. Bermain gemilang saat dua laga Derby della Capitale dan saat melawan Milan, mampu bangkit dari ketinggalan saat menjamu Cesena. Tetapi Lazio juga dapat saja menderita kekalahan “aneh” saat menantang Siena dan Palermo, dan tampil antiklimaks saat menghadapi Bologna dan Catania. Menyandang tim yang paling menjunjung fairplay di putaran pertama yang bersih dari kartu merah, dan kini seolah tanpa laga yang tidak disertai kartu itu. Dua situasi paradoksal itu membuat Lazio seolah olah menjadi ‘Dr Jekyll and Mr Hyde’ dalam buku karangan Robert Louis Stevenson itu. Kita tak pernah tahu, sisi mana yang akan muncul dalam suatu pertandingan. Diakui bahwa rentetan cedera pemain yang tak kunjung usai membuat Reja pelatih yang tidak pernah dapat menurunkan formasi yang sama dalam setiap laganya. Hal ini ditambah dengan hukuman kartu merah yang tak juga kunjung usai. Pulihnya Mauri memberikan berkah, tetapi juga pekerjaan rumah yang tidak mudah. Dengan karakter yang sangat mirip dengan Hernanes, maka kini keduanya seperti membutuhkan waktu untuk dapat berbagi peran secara optimal di belakang Klose. Selain Mauri, kini beberapa pemain telah pulih dari cedera. Konko, Radu, Brocchi dan Rocchi tentu akan menambah kekuatan secara signifikan. Reja masih optimistis dengan timnya, tetapi pelatih tertua di Serie-A ini menuntut para pemainnya untuk menjadi Lazio yang “lain” untuk mewujudkan impian Laziali untuk menyaksikan tim kesayangannya berlaga di Liga Champions musim depan. Fakta bahwa 65% gol di gawang Marchetti tercipta di babak pertama, mengharuskan Mauri dan kawan-kawan untuk berkonsentrasi sejak awal pertandingan, dan bukan baru melakukannya setelah ketinggalan. Reja benar, dan laga melawan Cagliari lusa harus menjadi titik awal. Kemenangan bukan hanya memastikan Gli Aquilotti tetap di posisi tiga, tetapi juga fakta bahwa giornata 29 ini akan menjadi pekan yang “memanjakan” Lazio, jika tim birulangit ini mampu memanfaatkannya Giornata Yang Indah Pertama, Napoli akan menjamu Catania yang sedang dalam puncak permainannya. Napoli telah tersisih dari Liga Champions sehingga dapat berkonsentrasi di Serie-A. Kelelahan di semifinal Coppa Italia yang dimenanginya tengah pekan ini akan membuat laga melawan Catania menjadi seimbang. Apapun hasilnya, akan menguntungkan Lazio karena akan mengurangi poin minimal dari salah satu tim saingan ini. Kedua, Udinese akan bertandang ke kandang Palermo. Meskipun Palermo sedang dalam tren buruk, reputasinya sebagai jago kandang akan menyulitkan Udinese. Selanjutnya, laga-laga lain akan menguntungkan posisi Lazio. Roma akan menantang kandidat terkuat Milan di San Siro. Milan, yang lebih baik secara kualitas tim, tentu akan berusaha memastikan keunggulannya atas Juventus di klasemen. Juventus sendiri akan menjamu Inter. Kemenagan Milan atas Roma dan Juventus atas Inter akan memberi ruang bernafas yang lebih lega bagi Lazio, sambil berharap hasil yang berimbang dari Napoli dan Udinese dengan lawan-lawannya. Giornata yang indah, memang. Tetapi, di luar partai-partai di atas, partai di Olimpico melawan Cagliari tetaplah yang paling krusial untuk dimenangi. Keindahan giornata 29 tak akan banyak berarti jika Lazio tak dapat menuai poin penuh di hadapan pendukungnya. Avanti Lazio! Non Mollare Mai!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H