Jelang Lazio-Atletico Madrid: Memaksimalkan Laga Kandang oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 Untuk pertama kalinya sejak 2003, Lazio berhasil lolos dari fase grup dan masuk dalam fase knock out di kompetisi Eropa. Jumat, 17 Februari pukul 01.00 WIB Lazio akan menjamu klub Spanyol, Atletico Madrid, pada leg pertama babak 32-besar Liga Eropa. Los Colchoneros bukanlah lawan mudah. Sejak didirikan tahun 1939 klub ini telah memenangi 9 gelar La Liga, 9 Copa del Rey, 1 Supercopa de Espana. Di tingkat Eropa, tahun 2010 Atletico Madrid menjuarai Liga Eropa, sekaligus memenangi UEFA Super Cup setelah mengalahkan Juara Liga Champions 2010, Inter dengan skor 2-0. Saat ini Atletico Madrid menempati posisi keenam sementara klasemen La Liga. Prestasi klub ini meningkat tajam memasuki tahun 2012 ini sejak dilatih oleh salah satu mantan pemain handal Lazio, Diego Simeone, tak terkalahkan dalam 6 laga terakhir tanpa kemasukan satu golpun. Lazio masih berada dalam situasi krisis cedera. Reja jelas tak dapat memainkan Rocchi, Cana, Makinwa, Brocchi, Alfaro dan Dias. Kondisi Radu, Stankevicius diharapkan membaik dan siap dipasang, sedangkan Kozak yang masih belum sepenuhnya pulih dan terpaksa turun saat laga lawan Cesena, kembali bermasalah dengan kesiapannya dan diragukan tampil. Stefano Mauri telah ikut latihan terakhir, tetapi tak diketahui apakah akan dimasukkan dalam formasi tim untuk laga ini. Kebugaran juga tidak berpihak ke Biancocelesti. Lima laga terakhirnya dilakukan dalam dua pekan terakhir dan beberapa dalam situasi lapangan berat bersalju. Cuaca menyebabkan persiapan Lazio terhambat, Reja harus berpindah kota hanya demi latihan, saat ibukota Roma dilanda badai salju atau terlalu dingin. Anak asuh Simeone relatif lebih bugar karena lima laga terakhirnya dilakukan dalam waktu satu bulan. Simeone hanya akan kehilangan kapten Antonio Lopez. Memaksimalkan Kesempatan Di Olimpico Walaupun situasinya tidak menguntungkan bagi Lazio, bandar taruhan Eropa tetap mengunggulkan klub pertama Roma ini memenangi laga. Hal itu karena rekor tandang Atletico Madrid di Liga Eropa tidak sebaik rekor kandang Lazio di ajang yang sama. Hal inilah yang harus dimanfaatkan Reja dan pasukannya dengan baik, memetik kemenangan di Olimpico untuk tetap memelihara peluang. Leg kedua di Estadio Vicente Calderon sepekan lagi akan sulit bagi Lazio memetik kemenangan. Reja juga harus mampu meracik strategi jitu untuk membongkar pertahanan tamunya. Atletico Madrid memang terkenal dengan ketajaman serangannya, tetapi memiliki pertahanan yang rapuh. Tetapi itu dulu, sebelum ditukangi Simeone. Kini pertahanan Atletico Madrid adalah salah satu yang terbaik di La Liga, terbukti dengan clean sheet dalam enam laga terakhirnya. Lazio tetap memiliki keuntungan dengan bermain di hadapan Laziali di Olimpico, dan kemenangan lawan Cesena yang begitu luar biasa menunjukkan bahwa kini, dalam situasi krisis, Elang Ibukota justru mampu tampil melebihi perkiraan. Laga akan berlangsung ekstra ketat, tetapi curva nord Olimpico akan kembali berpesta di dinginnya malam Kota Roma, merayakan kemenangan dari laga pertama di fase knock out dalam sembilan tahun terakhir. Head to Head: Kedua tim belum pernah bertemu dalam laga resmi sebelumnya. Hanya tercatat satu pertemuan dalam laga persahabatan pra-musim tanggal 4 Agustus 2007 di mana Lazio dikalahkan Atletico Madrid 1-3 di Olimpico. Yang dapat diperbandingkan adalah prestasi keduanya di fase grup Liga Eropa. Lazio menempati posisi dua Grup D dengan 2 menang, 3 seri, 1 kalah, mencetak 7 gol dan kemasukan 5 gol. Sementara Atletico Madrid menjuarai Grup I dengan 4 menang, 1 seri, 1 kalah, memasukkan 11 gol dan kemasukan 7 gol. Walaupun prestasi Atletico Madrid secara keseluruhan lebih baik di fase ini, tetapi di Olimpico Lazio tak terkalahkan, menuai 7 poin hasil 2 menang dan 1 seri dari tiga laga. Di tiga laga tandangnya Atletico Madrid hanya mencatat 4 poin masing-masing hasil sekali menang, seri dan kalah. Kekalahan Atletico Madrid didapat saat menghadapi klub Serie-A, Udinese, di Stadio Friuli, 20 Oktober 2011 dengan skor 2-0. Hasil seri 1-1 didapat saat menghadapi Stade Rennes. Di Estadio Vicente Calderon, Madrid mencatat hasil 100%, mencetak 9 gol dan hanya 1 kemasukan. Jelas, Lazio harus secara maksimal memanfaatkan kesempatan laga kandangnya, karena Atletico Madrid kurang baik di laga tandang. Lima laga terakhir Lazio: 10 Februari 2012 (Serie A): Lazio 3-2 Cesena 5 Februari 2012 (Serie A): Genoa 3-2 Lazio 2 Februari 2012 (Serie A): Lazio 2-0 Milan 29 Januari 2012 (Serie-A) Chievo 0-3 Lazio 27 Januari 2012 (Coppa Italia): Milan 3-1 Lazio Lima laga terakhir Atletico Madrid: 12 Februari 2012 (Primera Division): Racing Santander 0-0 Atletico Madrid 6 Februari 2012 (Primera Division): Atletico Madrid 0-0 Valencia 31 Januari 2012 (Primera Division): Osasuna 0-1 Atletico Madrid 22 Januari 2012 (Primera Division): Real Sociedad 0-4 Atletico Madrid 15 Januari 2012 (Primera Division): Atletico Madrid 3-0 Villareal Perkiraan Formasi: Lazio (4-2-3-1): 22-Federico Marchetti; 29-Abdoulay Konko, 21-Modibo Diakite, 20-Giuseppe Biava, 26-Stefan Radu; 24-Cristian Ledesma (kapten), 15-Alvaro Gonzalez; 11-Francelino Matuzalem , 8-Anderson Hernanes, 19-Senad Lulic; 25-Miroslav Klose Atletico Madrid (4-2-3-1): 13-Thibaut Courtois; 23-Joao Miranda, 6 Filipe Luis, 18-Alvaro Dominguez (kapten), 5-Tiago; 22-Diego Ribas, 20-Juanfran; 14-Gabriel Fernandez, 11-Arda Turan, 7-Adrian Lopez; 9-Radamel Falcao Wasit: Pavel Kralovec (Ceko) Peluang: Lazio 55-45 Atletico Madrid Penerawangan Mbah Galuh: Lazio 3-2 Atletico Madrid
