Mohon tunggu...
Galuh Trianingsih Lazuardi
Galuh Trianingsih Lazuardi Mohon Tunggu... wiraswasta -

Forza Lazio!\r\n\r\nhttp://galuhtrianingsihlazuardi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Non Mollare Mai, Edy!

7 Februari 2012   20:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:56 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13286460291097667344

Non Mollare Mai Edy! oleh Galuh Trianingsih Lazuardi © 2012 Tak perlu menunggu lama, tim Lazio segera saja merasakan akibat buruk dari kebijakan transfer “amburadul” di mercato Januari 2012 ini. Ketidakseriusan dan kesembronoan Direktur Olahraga Lazio, Igli Tare, yang merupakan tangan kanan terpercaya Presiden Lotito, bukan hanya mengakibatkan kandasnya Lazio dari Genoa di Stadio Luigi Ferraris. Menjelang laga lawan Cesena di Olimpico Jumat dini hari nanti, Edy Reja benar-benar dipusingkan dengan makin panjangnya daftar cedera pemain. Dari dua pemain yang masuk Januari lalu, hanya Antonio Candreva yang siap tempur. Penyerang muda Uruguay, Emiliano Alfaro, tak dapat diturunkan karena dibeli dalam keadaan cedera. Ini suatu kondisi yang sangat memusingkan Reja, apalagi Jumat pekan depan Reja harus menyiapkan tim untuk melakoni leg pertama babak knock out 32-besar Liga Eropa menghadapi Atletico Madrid yang sedang on fire. “Mengharap Burung Terbang Tinggi, Punai Di Tangan Dilepaskan” Di lini depan praktis saat ini Reja hanya memiliki Miroslav Klose dan pemain muda yang baru saja dipromosikan dari tim Primavera, Antonio Rozzi. Libor Kozak dan Stephen Makinwa memang masih cedera sedangkan Il Capitano Tommaso Rocchi cedera saat menghadapi Genoa. Runyamnya, Cisse terlanjur dijual ke QPR sedangkan Giuseppe Sculli, Tommaso Ceccarelli dan Simone Del Nero dipinjamkan ke Genoa, Juve Stabia dan Atalanta. Di tengah, Stefano Mauri, Lorik Cana dan Cristian Brocchi cedera panjang. Kini ditambah lagi dengan cederanya Il Profeta, Anderson Hernanes, walaupun kondisinya masih akan dieveluasi lagi sampai hari pertandingan. Agak beruntung, Cristian Ledesma, Alvaro Gonzalez, Senad Lulic dan Francelino Matuzalem sejauh ini fit, ditambah Candreva yang “dimusuhi” ultras Lazio karena sewaktu remaja secara terbuka memfavoritkan De Rossi dan Totti sebagai idolanya. Sebagai pelapis, di sektor ini masih ada pemain muda Enrico Stampa. Di lini belakang cedera serius mendera Andre Dias dan Marius Stankevicius. Stefan Radu memiliki kondisi cedera yang sama dengan Hernanes, harus dievaluasi hinga hari pertandingan sebelum keputusan diturunkan atau tidak. Modibo Diakite tidak dapat diturunkan karena kartu merah yang diterimanya. Maka tersisalah Abdoulay konko, Giuseppe Biava dan Luciano Zauri; ditambah pemain-pemain yang jarang turun, bahkan belum pernah dipakai musim ini, seperti Lionel Scaloni, Joseph Garrido, Ivan Artipoli, Federico Chirico dan Luca Crescenzi. Luis Pedro Cavanda dan Guglielmo Stendardo terlanjur dipinjamkan ke Bari dan Atalanta. Peribahasa yang menjadi sub-judul bagian ini agaknya memang pas untuk menggambarkan situasi yang dihadapi Lazio saat ini, khususnya jika dihubungkan dengan kegagalan mendatangkan beberapa pemain berkualitas seperti Keisuke Honda dari CSKA Moskva, padahal banyak pemain terlanjur dijual atau dipinjamkan. Saat tulisan ini dibuat, manajemen Lazio sedang berusaha membatalkan peminjaman Ceccarelli ke Juve Stabia. Sebuah upaya yang berat mengingat ketatnya Lega Calcio dalam menerapkan aturan yang berlaku. Apapun hasilnya, tetap saja itu suatu upaya yang berbasiskan kepanikan. Tumbuhnya Kemesraan Ultras Dengan Reja Selama paruh musim pertama, hubungan antara Reja dan ultras Lazio sangat buruk. Seakan mengabaikan keberhasilan Reja membangun tim menempatkan Biancocelesti di posisi lima besar sejak giornata 6, ultras selalu “memusuhi” Reja. Paduan suara cemooh saat namanya disebutkan menjelang laga home Lazio menjadi ritual rutin curva nord Olimpico. Tuntutan untuk mundur bahkan ancaman pembunuhan telah menjadi makanan rutin Reja. Hal ini berubah total setelah Reja secara terbuka menyatakan kegalauannya dalam menyikapi hasil mercato musim dingin ini. Ultras Lazio jatuh simpati pada kegalauan Reja dan krisis yang mendera tim. Secara terbuka pula ultras Lazio menyatakan dukungannya kepada Reja dan kini justru menuntut Tare untuk meletakkan jabatannya. Ultras Lazio, yang lebih dikenal dengan Irriducibili Lazio, memang dikenal sebagai kelompok tifosi ultras yang paling independen di Italia. Berlainan dengan Ultras Roma, Boys SAN Inter ataupun ultras Juventus yang menerima dana dan berbagai fasilitas dari manajemen klub, ultras Lazio sejak didirikan tahun 1988 selalu menolak dukungan manajemen klub. Bahkan mereka tak pernah mau menerima apalagi memakai bendera dan spanduk yang ditawarkan oleh klub. Semua diadakan sendiri secara mandiri. Ini berimplikasi pada sikap ultras Lazio kepada klub. Tidak seperti kelompok-kelompok ultras di atas yang memiliki ikatan finansial dengan manajemen, Irriducibili Lazio mampu bersikap independen. Loyalitas penuh mereka hanya ditujukan kepada tim, khususnya pemain-pemain Lazio. Maka sejarah dua setengah dekade Irriducibili Lazio seringkali diwarnai dengan konflik dan pertentangan dengan manajemen dan Presiden klub, demi melindungi kepentingan pemain. Dan saat ini, di tengah krisis, sekali lagi sikap independensi, loyalitas dan solidaritas ini ditunjukkan oleh Irriducibili Lazio, walaupun kini telah berganti generasi, dengan memberikan dukungan penuh tidak hanya kepada para pemain tetapi juga kepada Reja. “Non Mollare Mai, Edy!” Dukungan luar biasa ini cukup membesarkan hati Reja, memberikan kepercayaan diri yang besar kepadanya dan para pemain untuk berjuang sekuat tenaga meraih prestasi terbaik musim ini. Apapun yang terjadi mereka berada di belakang Reja dan pasukannya. Menjelang laga, kita tak akan lagi mendengar teriakan dan siulan cemooh ketika nama Reja disebut. Itu semua berganti dengan teriakan bersemangat dari curva nord Olimpico, “Non Mollare Mai, Edy!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun