Bulusan, Semarang - Baru sebagian kecil pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang telah memanfaatkan platform digital. Mengutip data pemerintah, dari total 64 juta pelaku UMKM di Indonesia, baru 8 juta atau 13 persen pelaku UMKM yang sudah mengintegrasikan produknya dengan teknologi digital sehingga di zaman serba digital ini, pertumbuhan UMKM sebagai sektor penting yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional dinilai belum optimal, banyak sekali hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Oleh sebab itu perlu upaya untuk mendorong para pelaku UMKM ini untuk bisa go online salah satunya dengan memanfaatkan internet, termasuk penggunaan aplikasi digital, untuk mengembangkan bisnis mereka.
Hari kamis (4/2), mahasiswa KKN Tim 1 Undip membantu peran pemerintah untuk memodernisasi pelaku UMKM khususnya yang terdapat di wilayah kelurahan Bulusan dengan mengagendakan sebuah acara yang bertemakan “Workshop UMKM” di kantor kelurahan Bulusan. Acara yang diselenggarakan dari pukul 9 pagi hingga pukul 12 siang, dihadiri oleh lurah setempat dan 20 peserta UMKM dari 25 peserta yang sudah mendaftar. Pembukaan acara tersebut dimulai dengan sambutan oleh Bapak Slamet selaku lurah Bulusan dan dilanjutkan oleh Bapak Dani selaku ketua UMKM kelurahan Bulusan. Dalam pembukaannya, Bapak Dani mengakui bahwa UMKM sekitar wilayah Bulusan cukup banyak tertinggal.
"Kita harus bisa mengejar ketinggalan, Bulusan ini ketinggalannya banyak dari kelurahan lain terutama UMKM" ungkap Pak Dani.
Lanjut ke inti acara yaitu dilakukannya pemaparan oleh beberapa mahasiswa yang dibagi menjadi 6 (enam) sesi dengan materi yang berbeda. Adapun materi yang disampaikan di masing-masing sesi, sebagai berikut:
- Sesi pertama: Penulisan dan Desain Produk
- Sesi kedua: Digital Marketing
- Sesi ketiga: E-Commerce
- Sesi keempat: Manajemen Bahan Baku dan Pembukuan Keuangan Digital
- Sesi kelima: Pendaftaran Merek Secara Online
- Sesi keenam: Covid Kit
Hingga acara berakhir yang ditandai dengan foto bersama. Galuh yang merupakan mahasiswa KKN Tim 1 dari jurusan akuntansi, menghampiri salah seorang pelaku UMKM yang bernama Ibu Yuniarti saat selepas foto bersama UMKM untuk berbincang sedikit mengenai acara Workshop UMKM yang telah diselenggarakan.
Ibu Yuniarti merupakan pelaku UMKM dengan nama usaha “FR Entrepreneur” yang bergerak di bidang Food & Beverage dan Stationery. Dalam kesempatan tersebut, Galuh juga melakukan monitoring kepada Ibu Yuniarti atas materi yang sudah diterima dari pemaparan oleh beberapa mahasiswa di acara Workshop UMKM. Salah satunya, menanyakan mengenai terlaksananya proses instalasi SI APIK.
Apa itu SI APIK? SI APIK merupakan singkatan dari Aplikasi Akuntansi Pencatatan Informasi Keuangan. SI APIK adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dengan tujuan untuk memudahkan para pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam penyusunan laporan keuangan usahanya.