Konsep Interior tradisional
Sampai saat ini kita terbiasa dengan konsep arsitektur rumah yang terbagi menjadi beberapa ruang, mulai ruang tamu, ruang makan  ruang keluarga, dapur, kamar, kamar mandi, dan ruang-ruang lain yang terbagi menjadi sekat-sekat terpisah.Â
Khususnya ruang tamu, kita terbiasa menjamu tamu di rumah. Sedangkan untuk memberikan privasi bagi ruang keluarga, ruang makan, dan dapur misalnya selalu diberi dinding pembatas. Denah yang selalu menampilkan ruang-ruang itu bisa jadi merupakan konsep lama dan masih tradisional.
Interior Kekinian
Seiring dengan berjalannya waktu, ketika jumlah penduduk meningkat sementara jumlah tanah tetap, dan kondisi dinamika kehidupan kaum urban berubah, beberapa rumah hadir dengan konsep arsitektur yang baru untuk meminimalisir penggunaan lahan. Salah satunya menghadirkan rumah tipe kecil dengan meniadakan sekat-sekat dan dinding pembatas pada desain interiornya. Mirip apartemen, rumah-rumah minimalis ini didesain dengan satu ruang yang terintegrasi dengan ruang yang lain. Begitu masuk tamu langsung melihat ruang keluarga, ruang makan, dapur terbuka, bahkan kamar sekaligus.
Orang Urban Suka Menghabiskan Waktu di Kafe
Konsep ini didorong pula dengan dinamisnya kehidupan kaum urban. Rata-rata mereka bekerja mulai pagi sampai malam sehingga rumah hanya sekedar tempat untuk tidur dan istirahat sejenak. Kebanyakan orang-orang kaum urban juga tidak menerima tamu di rumah, tapi memilih untuk bertemu di luar rumah seperti kafe, restoran, maupun coworking space. Dengan kata lain sebagian besar aktivtas kaum urban itu di luar rumah, bukan di dalam rumah.Â
Jadi memiliki rumah kecil akan mendongkrak kreativitas pemiliknya untuk mendesain rumahnya seoptimal dan seefektif mungkin. Mendapatkan rumah minimalis namun tetap nyaman dan terkesan mewah anda bisa coba Jasmine Valley dan Brassia Hill, cluster di The Araya yang dibanderol mulai harga 800-900 jutaan. Cari rumah tipe lain dengan beragam pilihan. Hubungi kami sekarang di 081334567873 , unit terbatas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H