PPMT UNIMMA kembali dibuka, kini telah masuk periode VIII. Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PPMT) UNIMMA merupakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai pengganti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan secara terintegrasi antara dosen dengan kelompok mahasiswa. Salah satu tim PPMT periode VIII diterjunkan di salah satu desa kecamatan Sawangan yaitu Desa Soronalan. Tim PPMT ini diketuai oleh Hijrah Eko Putro, M.Pd dengan 5 anggota mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Manajemen. Kelima anggota mahasiswa yaitu Ardia Febrianasari (PGSD), Nidha Ghaida Shalekha (PGSD), Galuh Ratna Kusumaningrum (PGSD), Ayu Intan Aprilia (PGSD), dan Ines Dida Angelina (Manajemen).
Tim memutuskan untuk melaksanakan kegiatan PPMT di SD Negeri Soronalan 2. Untuk menemukan program apa yang memang dibutuhkan oleh sekolah tim melakukan observasi. Ternyata minat literasi siswa di SD Negeri Soronalan 2 sangat rendah, hal tersebut kemungkinan karena ruangan pojok baca yang kurang memadai. Terlihat dari dari minimnya buku bacaan, kurangnya meja dan kursi untuk siswa membaca, kurangnya hiasan ruangan sehingga siswa kurang berminat untuk mengunjungi ruangan pojok baca, dan area pojok baca yang kurang luas karena satu ruangan dibagi menjadi dua area yaitu pojok baca dan ruang karawitan.
Untuk itu tim sepakat mengembangkan pojok baca SD Negeri Soronalan 2. Kegiatan dimulai dengan membersihkan ruangan yaitu menyapu, mengepel, membersihkan buku dari debu. Selain itu, memisahkan buku yang masih layak dan tidak layak, buku yang masih layak diletakkan di rak buku dan ditata sesuai judul. Untuk buku yang sudak tidak layak disimpan didalam gudang. Langkah selanjutnya yaitu mempercantik ruangan dengan mengecat dan mendesain ruangan agar lebih menarik minat siswa untuk datang ke ruang pojok baca. Untuk menunjang kenyamanan siswa dalam membaca tim kami menyediakan beberapa meja dan kursi. Tim juga memanfaatkan papan kosong yang tidak terpakai untuk menampung kreativitas siswa sebagai media untuk menempelkan majalah dinding atau mading. Cara untuk mengatur supaya kunjungan ke pojok baca teratur, maka dibuatlah jadwal yang mengatur hari kunjungan agar lebih tertib.
Setelah membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu maka pojok baca sudah siap untuk melayani siswa – siswa SD Negeri Soronalan 2. Berdasarkan pengamatan tim, siswa sangat antusias untuk berkunjung ke pojok baca. Kami sangat bangga karena jerih payah kami untuk meningkatakan minat literasi di SD Negeri Soronalan 2 mendapat sambutan yang sangat positif. Semoga dengan adanya pojok baca ini, minat literasi siswa menjadi lebih meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H