Kalo menjadi Dosen, gak ada tuh marah-marah ke rekan dosen, atau ngomongnya judes. Gak akan bisa. kenapa? Karena ini dunia pendidikan. Kita memberi contoh ytang baik di depan mahasiswa kita. Kalau etika kesopanan Dosen tidak ada, gimana mahasiswa mau mencontoh? Apalagi yang saya ajarkan Ilmu Komunikasi, Public Relations. Di dunia PR, kita belajar etika, citra/image, public speaking. Â Kita belajar menjadi komunikator yang baik.
Memang saya akui, pekerjaan menjadi Dosen lebih membahagiakan buat saya. Dengan kadar stres di level yang tidak terlalu tinggi, dan ada kerja tim juga, kita bisa mengelolanya dengan baik, komunikasi lancar dan kita juga sering piknik lho ha...ha... Â
Gimana caranya kok mengajar bisa tetap happy? kan harus mengurus macam-macam, ya penelitian, nulis jurnal, pengabdian masyarakat dll. Bisa dong, itu gimana kita manage waktu mengajar aja. Pilih waktu mengajar seminggu 2 atau 3x, jadi di sisa waktu itu kita bisa mengerjakan pekerjaan lain, misalnya bikin SIlabus perkuliahaan, Modul, presentasi kuliah dll.  Nah kalau ada waktu libur panjang misalnya mahasiswa habis UAS, bisa dipakai untuk traveling.Â
Jadi pikiran fresh ketika  mengaar di semester yang baru. Kalau saya sih menerapkannya gitu, selain traveling, gak harus traveling jauh ke luar negeri ya, kadang-kadang saya belanja buku untuk bahan ajar, buku motivasi atau buku metropop, atau ke perpustakaan  di kampus lain. Bisa sambil ngopi, atau makan siang disana. Sekedar cari suasana baru. DIjamin itu bakal happy!
Oya, dan sekarang saya gak memikirkan salary, karena yang saya pikirkan hanya bagaimana mahasiswa saya dapat ilmu yang bermanfaat dari saya dan rekan-rekan sayasesama dosen, dan menjadi lulusan mahasiswa ilmu komunikasi dengan lulusan terbaik. That's it! Happy lecturing for you
too...!!