Mengutip dari laman World Physiotherapy atau suatu badan konfederasi untuk terapi fisik, fisioterapis merupakan suatu profesi yang memberikan layanan yang mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerakan maksimal dan kemampuan fungsional manusia. Sesuai keahliannya, fisioterapis memiliki spesialisasi dalam mengembalikan fungsi sistem gerak manusia yang bermasalah entah karena cedera, penyakit, penuaan, maupun gangguan lainnya.
Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak sekali masyarakat awam yang belum mengenal luas profesi ini. Minat pelajar sekolah menengah untuk melanjutkan studi di jurusan fisioterapi juga dapat dikatakan minim. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah kampus di Indonesia yang menyediakan program studi fisioterapi yang juga masih belum sebanyak profesi lain. Padahal sebenarnya jika menilik data berdasarkan Riskesdas, 2013 dalam Santosa, 2016 dalam Cheisario, 2022 Â prevalensi penyakit muskuloskeletal berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan 11,9 % dan berdasar diagnosis atau gejala sebesar 24,7%. Sebanyak 11 provinsi mempunyai prevalensi penyakit sendi di atas persentase nasional. Keluhan muskuloskeletal adalah suatu kondisi yang dapat terjadi akibat adanya gangguan atau cedera pada sistem muskuloskeletal. Kondisi ini dapat terjadi ketika salah satu bagian tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras, atau terlalu banyak digunakan diluar batas fungsionalnya (Darmawan dkk., 2020). Â Keluhan ini adalah yang paling sering ditemukan di masyarakat.
Menurut Ketua Umum Ikatan Fisioterapis Indonesia (IFI), jumlah idealnya adalah setiap 7000 penduduk ada 1 fisioterapis dan untuk saat ini di Indonesia yang memiliki tingkat kecelakaan tinggi jumlah fisioterapis yang ada masih belum mencukupi dan masih sangat dibutuhkan tenaganya. Â Kebutuhan akan tenaga fisioterapis ini jika dikerucutkan lagi di beberapa jenis layanannya, fisioterapi geriatri atau khusus menangani permasalahan pada lansia dan fisioterapi olahraga adalah jenis peminatan yang peluang kerjanya masih terbuka lebar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H