Mohon tunggu...
Galuh Purwati
Galuh Purwati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gandeng Menkes RI dalam Pencegahan Stunting di Desa Glagahwaru

13 Desember 2022   19:19 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:48 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini kita sering mendengar kata stunting yang sering dibicarakan oleh ibu-ibu. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. 

Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.

Dok pribadi
Dok pribadi

Program penanganan stunting di Desa Glagahwaru sudah terlaksana selama satu tahun terakhir ini bahkan seharusnya sudah selesai pada bulan Oktober, namun program ini diperpanjang hingga akhir tahun 2022. Proses monitoring perkembangan anak terindikasi stunting dilakukan melalui kegiatan posyandu yang dilaksanakan setiap Rabu. 

Setiap anak yang terdata dalam data puskesmas akan memperoleh bantuan gizi berupa susu kotak dan telur sesuai dengan kebutuhan anak. Dana pengadaan bantuan susu kotak merupakan dana yang bersumber dari pemerintah, sementara dana untuk pengadaan bantuan telur merupakan dana pemerintah desa.

Dok pribadi
Dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi

Beberapa anak di Desa Glagahwaru terindikasi stunting namun orang tua anak tersebut  masih menolak penanganan karena stunting masih dianggap tabu. Oleh karena itu perlu adanya edukasi mengenai stunting bagi calon ibu maupun ibu melalui sosialisasi ataupun pengedaran brosur.

Dok pribadi
Dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun