Pada awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan munculnya wabah virus corona yang berasal dari Wuhan Cina, dimana virus ini sudah menginfeksi hampir seluruh negara di dunia dan mengakibatkan jutaan orang meninggal. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kemunculan virus ini, yang jelas menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan, virus ini menyebar begitu cepat melalui microdroplet. Dimana microdroplet ini keluar melalui hidung ataupun mulut ketika kita bersin dan batuk.Â
Kemunculan virus corona ini mempengaruhi segala aspek kehidupan, terutama pada kehidupan sosial dan ekonomi. Pada kehidupan sosial sekarang kita dilarang untuk berkerumun, berjabat tangan, dan aktivitas kita harus dialihkan di rumah. Sedangkan pada kehidupan ekonomi kemunculan virus corona mengakibatkan banyak perusahaan yang mengalami kerugian bahkan hingga mengalami kebangkrutan, hal ini membuat sebagian perusahaan mau tidak mau melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada sebagian maupun seluruh karyawan mereka.
 Banyaknya hal buruk dan dampak negatif yang terjadi akibat penyebaran virus corona ini, mengakibatkan sebagian masyarakat berfikir bahwa Allah murka dan memberikan bencana yang semakin mempersulit hidup mereka. Padahal di dalam Al-Qur'an Allah menjelaskan bahwa apapun yang diciptakannya pasti memiliki hikmah ataupun pelajaran bagi kita manusia. Sebagaimana firman Allah, "(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka"(QS. Ali Imran : 191).Â
Yang kita lihat dan kita rasakan mungkin hanya hal-hal buruk dan dampak negatif dari virus corona, padahal disisi lain virus corona juga memberikan beberapa dampak positif dan hal baik bagi kita terutama bagi seorang muslim. Dimana secara tidak langsung melalui pandemi ini tanpa kita sadari kita telah melaksanakan apa yang diperitahkan oleh Allah, dan mewujudkan nilainlai islami yang sebelumnya mungkin belum terwujud. Nilai islami pertama yang terwujud adalah meningkatnya solidartias dalam masyarakat untuk saling peduli dan saling tolong menolong satu sama lain.Â
Di Desa Cemandi sendiri memang tidak ada istilah kampung tangguh, namun  seluruh masyarakat saling membantu satu sama lain untuk menghadapi pandemi yang sedang berlangsung ini. Bagi masyarakat yang terpapar virus corona dan harus melakukan isolasi mandiri, mereka akan dibantu oleh masyarakat lain untuk pemenuhan kebutuhan mereka seharihari. Selain itu masyarakat Desa Cemandi juga saling bergantian untuk menjaga portal masuk desa, untuk melakukan pengecekan bagi orang asing yang akan masuk ke Desa Cemandi. "Kita sebagai sesama warga desa Cemandi terutama sesama muslim ya harus saling tolong menolong dan bekerja sama, kalau itu tidak dilakukan ya saya rasa akan semakin sulit menghadapi pandemi ini", tutur salah seorang warga Desa Cemandi.Â
Perintah untuk saling tolong menolong sendiri sudah dijelaskan oleh Allah di dalam AlQur'an. "...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya" (QS. Al-Maidah : 2). Dalam hal ini masyarakat Desa Cemandi saling tolong menolong untuk melakukan kebaikan yaitu memutus rantai penyebaran virus corona di Desa Cemandi.Â
Tidak hanya itu selama pandemi ini berlangsung semakin banyak warga yang bersedekah kepada masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan, seperti melakukan pembagian makanan, masker dan sembako. Sebagaimana firman Allah "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar" (QS. An-Nisa' : 114). Dimana dalam surah tersebut Allah memerintahkan kita sebagai seorang muslim untuk bersedekah untuk mendapatkan ridha dari Allah.Â
Nilai Islami kedua yang terwujud adalah melakukan ikhtiar untuk menghadapi pandemi yang sedang terjadi. Di Desa Cemandi sendiri masyarakat sudah melakukan ikhtiar untuk memutus rantai penyebaran virus corona diantaranya melalui penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah, bermunculannya tempat cuci tangan di rumah-rumah warga serta tempat umum, pembatasan kegiatan, dan melakukan pengecekan suhu bagi masyarakat yang ingin sholat berjamaah.Â
Sebagaimana yang diperintahkan Allah di dalam Al-Qur'an "Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik" (QS Al-Baqarah : 195). Dalam surah tersebut Allah memerintahkan kita untuk beikhtiar dengan menghindarkan diri dari sesuatu yang menyebabkan kita masuk dalam kebinasaan, seperti halnya yang sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Cemandi agar terhindar dari virus corona. "Sampai sekarang kan virus corona ini belum ditemukan obatnya, ya memang sudah ada vaksinnya tapi kita belum tau pasti apakah vaksin itu bisa menyembuhkan orang yang terpapar atau tidak. Maka dari itu kita sebagai manusia yaa harus berusaha, berikhtiar dan berdoa" ujar salah seorang warga Desa Cemandi.Â
Selain upaya-upaya diatas, masyarakat Desa Cemandi juga melakukan sosial distancing sesuai anjuran dari pemerintah. Dimana upaya social distancing sendiri sesuai dengan perintah Nabi Muhammad untuk menghindarkan diri kita untuk melakukan hal-hal yang membahayakan orang lain. Sebagaimana hadist hadits riwayat Abu Said al-Khudri radhiyallahuanhu. "Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain." (HR. Malik, Daruquthni, Hakim dan Baihaqi). Melalui social distancing secara tidak langsung kita telah menghindarkan diri kita dan orang lain dari bahaya penyebaran virus corona.Â
Berdasarkan penjelasan diatas bisa kita ketahui bahwa Allah melalui Al-Qur'an telah memberikan petunjuk kepada kita, tidak hanya itu Allah juga bagaimana indahnya nilai-nilai islami dalam kehidupan manusia. Dalam Al-Qur'an Allah menyebutkan bahwa "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)..."(QS Al-Baqarah : 185). Dalam era pandemi ini Allah memberikan kita hidayah untuk lebih dekat kepadanya, mengagunkan namanya, dan mewujudkan nilai-nilai islami yang mungkin sebelumnya belum bisa kita wujudkan.Â