Mohon tunggu...
galuh
galuh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi bermain dan mendengarkan musik, tidak terlalu suka keramaian, udah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memperkenalkan Kesenian Bantengan Melalui Lensa Film Dokumenter, Peran KKN di Desa Kesimantengah

14 Juli 2024   22:55 Diperbarui: 14 Juli 2024   23:25 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 - 3 mahasiswa sedang mewawancara tokoh kesenian Desa Kesimantengah/dokpri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukan sekadar program akademis biasa, tetapi juga merupakan peluang emas untuk mahasiswa mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks nyata, sambil memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat lokal. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian dari program yang diadakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai persyaratan untuk lulus dalam Program Sarjana. Kegiatan KKN ini akan berlangsung dari tanggal 10 Juli hingga 21 Juli 2024 di Desa Kesimantengah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Desa Kesimantengah terdiri dari lima dusun, yaitu Kesiman, Ngemplak, Jati, Karangan, dan Galego. Di Desa Kesimantengah, KKN tidak hanya menjadi jembatan untuk membangun infrastruktur fisik, tetapi juga untuk memperkenalkan serta mengabadikan kekayaan budaya lokal melalui pembuatan film dokumenter tentang kesenian bantengan.

Kesenian bantengan, sebuah tradisi yang kaya akan nilai-nilai budaya dan sejarah, menjadi fokus utama dalam proyek film dokumenter ini. Film dokumenter bukan hanya sekadar merekam pertunjukan dan gerakan-gerakan artistik, tetapi juga menggali makna filosofis serta peran kesenian ini dalam kehidupan masyarakat Desa Kesimantengah. Melalui gambaran yang mendalam dan penuh keindahan visual, film ini bertujuan untuk mengabadikan warisan budaya yang semakin terancam oleh arus modernisasi.

Proses pembuatan film dokumenter kesenian bantengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Mahasiswa KKN tidak hanya sebagai sutradara dan produser, tetapi juga sebagai fasilitator untuk melibatkan warga desa dalam berbagai tahapan produksi. Mulai dari pencarian narasumber, pengambilan gambar, hingga proses penyuntingan dan penyebaran hasil film, semua dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan keakuratan representasi budaya serta keterlibatan langsung masyarakat dalam proyek ini.

Selain sebagai sarana dokumentasi, film dokumenter kesenian bantengan juga menjadi alat edukasi yang efektif dalam memperkenalkan dan mempromosikan kesenian tradisional ini baik di tingkat lokal maupun internasional. Dengan memanfaatkan media audiovisual, film ini tidak hanya mengundang penonton untuk mengagumi keindahan bantengan, tetapi juga untuk memahami latar belakang budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, upaya untuk melestarikan kesenian bantengan dapat lebih efektif terintegrasi dalam upaya pelestarian warisan budaya Desa Kesimantengah.

Partisipasi dalam pembuatan film dokumenter tidak hanya memberikan mahasiswa pengalaman berharga dalam bidang produksi film, tetapi juga meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya pelestarian warisan budaya lokal. Bagi masyarakat Desa Kesimantengah, film ini bukan hanya sebagai produk hiburan, tetapi juga sebagai sumber inspirasi dan semangat untuk menjaga dan mengembangkan kesenian bantengan untuk generasi mendatang.

Pembuatan film dokumenter tentang kesenian bantengan di Desa Kesimantengah melalui program KKN merupakan contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan budaya lokal. Melalui kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa, upaya ini bukan hanya sekadar mempertahankan tradisi, tetapi juga merangsang kebangkitan semangat gotong royong dan rasa kebanggaan akan warisan budaya yang kaya dan berharga. Dengan demikian, film dokumenter ini bukan hanya menjadi catatan visual, tetapi juga warisan tak ternilai yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Desa Kesimantengah dan generasi penerusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun