Mohon tunggu...
Galuh Chandra
Galuh Chandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Emosi bagi Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Perkuliahan di Masa Perkuliahan Daring

16 Juni 2021   13:10 Diperbarui: 16 Juni 2021   14:05 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Coronavirus disease atau yang dikenal dengan COVID-19 pada awalnya muncul karena adanya laporan yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019. Kasus pertama COVID-19 di dunia muncul pada tanggal 1 Desember 2019. Semenjak diumumkannya kasus pertama ini keadaan mulai memburuk dan kasus COVID-19 mulai menyebar ke seluruh Negara, mulai saat itulah WHO menyatakan bahwa virus ini adalah pandemi. Indonesia sendiri pertama kali mengumumkan kasus COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020. Saat itu, presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang WNI yang terjangkit COVID-19 ini. Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus maka pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan beberapa peraturan. Salah satu peraturan berisi tentang aturan sekolah dari rumah yang dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau yang dikenal dengan on-line. COVID-19 membawa pengaruh besar kepada seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali mahasiswa perguruan tinggi sekalipun.

          Melihat semakin memburuknya keadaan maka banyak kampus yang memutuskan untuk mengeluarkan peraturan untuk melakukan perkuliah jarak jauh. Dengan adanya peraturan ini para mahasiswa berharap dapat mengurangi lonjakan kasus sehingga dapat melakukan perkuliahan secara luring kembali seperti sediakala. Tak terasa kasus COVID-19 tidak kunjung membaik terhitung sudah satu tahun sejak diumumkannya kasus pertama di Indonesia. Semakin kesini banyak mahasiswa yang menyuarakan keluhan mereka karena perkuliahan secara daring terutama mahasiswa tingkat akhir dan juga mahasiswa tingkat awal. Keluahan mereka bermacam-macam diantaranya gangguan jaringan, tidak memiliki perangkat yang mendukung perkuliahan, biaya untuk membeli kuota yang mahal, dan lain sebagainya. Keadaan yang tidak pasti menyebabkan munculnya emosi negatif berupa amarah dan rasa takut. Emosi negatif yang terus menerus membuat banyak mahasiswa yang kehilangan motivasi untuk mengikuti pembelajaran selama masa pandemi ini.

          Emosi   berasal   dari   kata   emotus  atau   emovere   yang   artinya ‘mencerca’(to stir up), yaitu sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu. (Dirgagunarsa, 1978).  Goleman  (2001:411),  emosi  adalah setiap  kegiatan  atau pergolakan perasaan, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap dan emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran- pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Goleman juga mengatakan bahwa emosi dasar negatif adalah perasaan individu yang dirasakan kurangmenyenangkan (ketakutan, kekhawatiran,kecemasan, kebencian, kemarahan) yangberlebihan yang dapat membuat individubertindak dengan sangat tidak rasional atau di luar kontrol. Fungsi emosi secara umum ada tujuh bagi manusia. Masing-masing fungsi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tujuh fungsi emosi tersebut yaitu menimbulkan respon otomatis, menyesuaikan reaksi dengan kondisi khusus, memotivasi tindakan, komunikasi kepada orang lain, meningkatkan ikatan sosial, mempengaruhi memori dan evaluasi suatu kejadian, dan fungsi terakhir yaitu meningkatkan daya ingat terhadap memori tertentu.

         Teori yang membahas terkait emosi ada 3. Teori pertama yaitu teori emosi dua-faktor Schater-Singer, teori ini dikenal sebagai teori paling klasik yang berorientasi pada rangsangan. Reaksi fisiologik berupa jantung berdebar, tekanan darah naik, dan nafas bertambah cepat. Jika rangsangannya menyenangkan maka akan membuat perasaan gembira. Teori kedua yaitu teori emosi James-lange yang menjeaskan bahwa emosi adalah hasil persepsi seseorang terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respon ransangan dari luar. Teori ketiga yaitu teori Cannon-Brad, teori ini menjelaskan bahwa emosi adalah reaksi yang diberikan oleh organisme dalam situasi darurat atau emergency. Teori Cannon-Brad didasarkan pada pendapat bahwa ada antagonism pada saraf-saraf simpatis dengan cabang-cabang cranial dan sacral pada susunan saraf otonom. Jadi, semisal saraf-saraf simpatif aktif maka secara otomatif saraf otonom nonaktif dan sebaliknya.

        Widayat Prihartanta (2015: 1) mengatakan bahwa jika motivasi belajar mahasiswa menghilang maka tidak ada lagi dorongan keinginan mahasiswa untuk berprestasi. Motivasi berasal dari kata lain Motive yang berarti dorongan atau bahasa Inggrisnya to move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri  organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal.  Motivasi merupakan suatu hal yang penting dalam kegiatan belajar. Jika seseorang tidak memiliki motivasi belajar maka tidak kemungkinan untuk tidak belajar jauh lebih tinggi. Terlebih lagi saat ini menggunakan pembelajaran daring. Widayat Prihartanta (2015: 1) selanjutnya sebelum membahas lebih lanjut perlu kita ketahui bahwa motivasi dibagi menjadi dua yaitu:

  • Motivasi Intrinsik (dari dalam)

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi di aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Jika ditinjau dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam kegiatan yang dilakukan tersebut.

  • Motivasi Ekstrinsik (dari luar)

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.

           Teori yang cukup terkenal yang membahas tentang motivasi salah satunya yaitu teori motivasi oleh Abraham Maslow yang dikenal dengan nama teori kebutuhan. Abraham Maslow (1943; 1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Maslow membaginya dalam 5 tingkatan yang membentuk piramida. Tingkatan piramida ini dimulai dari bawah menuju atas yang menunjukkan bahwa orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.  Lima tingkatan kebutuhan ini dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow. Piramida ini dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai pada motif psikologis yang lebih kompleks. Kebutuhan pada suatu tingkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan setelahnya.

          Berikut akan diijabarkan lebih rinci terkait tingkatan piramida Hirarki Kebutuhan Maslow:

  • Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis sendiri meliputi rasa lapar, rasa haus, rasa mengantuk, dan lain sebagainya. Kebutuhan ini tentunya dimiliki oleh setiap individu yang bernyawa tanpa terkecuali. Oleh karena itu maka kebutuhan ini perlu dipenuhi untuk melanjutkan pada tindakan selanjutnya.

  • Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan rasa aman meliputi perasaan untuk merasa aman dan terlindungi serta juga jauh dari bahaya. Setiap manusia pasti ingin selalu merasa aman dari bahaya dengan begitu maka mereka tidak akan risau akan bahaya yang akan menghampirinya.

  • Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun