Candi, Candisari, Kota Semarang (10/08/2022) -- Bermain merupakan ekspresi jiwa yang paling efisien dan tinggi nilainya, karena dalam permainan terdapat dimensi pengembangan segenap kemampuan di tengah iklim kebebasan.Â
Melalui permainan anak bisa bersosialisasi, mengukur kemampuan dan potensi dirinya, menampilkan fantasi, bakat dan kecenderungannya, menghayati berbagai emosi, mendapatkan rasa kepuasan dan kegembiraan atau roses pendidikan, mendapatkan latihan mengenal aturan, larangan, kejujuran, loyal, dan juga melatih semua fungsi kejiwaan dan jasmani.Â
Melalui kegiatan bermain, semua proses mental yang baru dikuasai dapat diinternalisasi oleh anak. Artinya dengan pemberian stimulasi melalui bermain anak mendapat pengetahuan dan melatih mental untuk perkembangan anak selanjutnya.
Galuh Ayu Mulani selaku mahasiswi S1 Psikologi Universitas Diponegoro menyelenggarakan program kerja bertajuk "Psikoedukasi untuk Meningkatkan Psikomotorik Pada Anak Melalui Permainan Carpet," kepada siswa-siswi SDN Candi 02 Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.
Permainan yang diberikan pada anak tidak semata-mata hanya untuk kesenangan anak, namun juga harus memperhatikan beberapa unsur penting seperti, menentukan tujuan dan tema kegiatan bermain, menentukan macam kegiatan bermain, menentukan tempat dan ruang bermain, menentukan bahan dan peralatan bermain, serta menentukan urutan langkah dalam bermain.
"Seru banget kak, besok kita main lagi ya", ucap Ibrahim, siswa kelas 2 SDN Candi 02.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H