Mohon tunggu...
Galuh Ayu
Galuh Ayu Mohon Tunggu... lainnya -

seorang gadis biasa yang lebih suka dianggap biasa-biasa yang punya mimpi yang tidak biasa yang selalu berpikiran yang tidak biasa dan selalu mendengar orang berkata luar biasa namun selalu mengingat bahwa hanya DIA lah yg LUAR BIASA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Happy Disability Day...

3 Desember 2012   05:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:16 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_212558" align="aligncenter" width="540" caption="http://nelliesshelter.wordpress.com/2011/12/03/international-day-of-persons-with-disabilities/"][/caption]

Hari ini 3 Desember 2012 diperingati sebagai International Disability Day atau Hari Penyandang Cacat Internasional. Di beberapa daerah banyak diadakan kegiatan untuk memperingati disability day ini. Dan tentu saja melibatkan para disable, namanya saja disable day.

Oke, saya mau cerita tentang pengalaman kemaren ketika berkesempatan berkunjung ke salah satu disable hebat yang berada di Jakarta. (Sebenarnya ini sambungan artikel saya “Cerita Kemaren”) Hari kedua di Jakarta membuat saya tidak mau melewatkan kesempatan untuk menemui mas Irwan. Beliau seorang tunanetra yang sudah lama concern terhadap teman-teman disable. Saya kenal beliau berawal dari dimuatnya tulisan saya di majalah diffa (the one and only disable magazine in Indonesia). Mas Irwan inilah yang menghubungi saya, memberitahukan kabar baik tersebut. Semenjak itu, saya ingin sekali bertemu dengan beliau, karena yang ada dipikiran saya adalah tentang dunia penulisan, penerbitan dan percetakan. Nah, kemarin inilah baru saya bisa melihat secara langsung kehebatan beliau yang ternyata juga  mengupayakan pemberdayaan kaum disable, terutama teman-teman tunanetra.

[caption id="attachment_212559" align="aligncenter" width="448" caption="dok.pribadi : mas Irwan, galuh, fiska"]

13545108491400862814
13545108491400862814
[/caption]

Sebenarnya rencana semula adalah ingin berkunjung ke majalah diffa (di daerah Tebet klo ga salah…hehe) sekalian pengen kenal dengan orang-orang dibalik layarnya, tetapi berhubung  pas hari libur, kantor-kantor pada tutuplah. Nah, akhirnya diputuskan untuk nyamperin mas Irwan saja dirumahnya di daerah Lebak Bulus.

Ketika sampai di sana, jujur saya baru nggeh kalau rumah mas Irwan ini juga dijadikan sebagai kantor Yayasan Mitranetra. Pantas saja pas begitu masuk tempat parkirnya kok gede amat yak?! (Hadeuh…) Ternyata benar, ini adalah sebuah kantor. Sepi, karena hari Minggu. Hanya ada mas Irwan, mas Zaenal dan satu lagi yang membantu kalau ada tamu yang datang (maaf, lupa namanya..hehe). Saya, datang bersama Fiska dan Nunik (yang datang di Kompasianival itu tuh…). Kami disambut dengan ramah.

Di sinilah saya baru tahu bahwa mas Irwan bukan hanya salah satu redaksi majalah diffa, melainkan beliau penggagas diterbitkannya buku-buku Braille di Indonesia. Di sini, di kantor Yayasan Mitranetra buku-buku Braille dibuat. Jumlah Karyawan di sini ada 53 orang dan sebagian besar adalah teman-teman tunanetra. Semua komputer dan perlengkapan kator di sini sudah di setting sedemikian rupa sehingga mempermudah kinerja teman-teman disable. Mas Irwan juga mengajak kita untuk menilik proses pembuatan buku Braille. Kami dikenalkan dengan mas Zaenal yang kebetulan sedang maen ke kantor (Keren apa gaya nih?! Maen aja ke kantor cuy...xixixi) Mas Zaenal ini memperlihatkan dari awal proses penerbitan buku Braille.

Pertama naskah dari buku asli di ubah ke dalam tulisan Braille. Cara ini menggunakan software khusus dan diciptakan sendiri oleh mas Irwan dkk. Software untuk huruf Braille ini  sudah ada sejak tahun 1997. Hingga tahun 2012 ini sudah sampai dengan software versi ke 5. Nah, selanjutnya setelah mengubah naskah asli ke huruf Braille, kemudian di cetak / di print dengan mesin khusus. Duh, sayangnya saya kelupaan ambil foto ...saking asyiknya mengamati hehehe... Nah, setelah di cetak baru dijilid sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan.

Ternyata prosesnya cukup singkat. Yang memerlukan waktu lebih mungkin saat menulis naskah asli atau buku asli ke dalam komputer ya. Bagi kita nulis ulang buku-buku yang kita baca itu seperti kerja dua kali lipat. Tapi coba deh ingat teman-teman yang membutuhkan buku Braille untuk membaca, pasti akan sangat berguna kan? Waktu dan tenaga yang kita keluarkan untk menulis ulang sebanding dengan kepuasan mereka bisa membaca buku-buku yang sama dengan kita.

Yup, di Mitranetra ini naskah asli tidak hanya berasal dari karyawan saja, ada juga dari relawan. Nah, kita juga bisa loh membantu mereka jadi relawan gitu. Caranya mudah tinggal masuk saja di www.mitranetra.or.id kemudian klik seribubuku. Di sana akan ada banyak sekali buku-buku yang sudah di jadikan Braille ataupun buku-buku yang belum.  Yang sangat dibutuhkan dan banyak diminta adalah buku-buku pelajaran. Baik dari tingkat Sekolah Dasar sampai Tingkat Atas. Tapi tidak menutup kemungkinan untuk buku-buku populer, juga bisa diterima. Di web tersebut kita bisa bertanya, ataupun mengusulkan buku-buku apa yang bisa di ubah ke bentuk Braille loh. Misalnya saja, saya suka dengan buku Kokology setelah dicek atau ditanyakan ternyata belum ada. Nah bisa deh kita kirim naskah asli yang telah kita ketik itu ke Mitranetra melalui email indah@mitranetra.or.id . Dan merekalah yang akan mengubah dan menjadikannya buku Kokology versi Braille. Mudah kan?

Lalu bagaimana dengan buku-buku agama?? Al Quran misalnya. Ternyata Yayasan Mitranetra ini sudah mendapatkan perijinan dari Departemen Keagamaan dan juga Departemen Pendidikan Nasional. Jadi, semua pengubahan ke dalam huruf Braille ini sudah dinyatakan resmi. Sudah mendapatkan license dari Negara.

Tidak hanya ini saja, Yayasan Mitranetra dan Majalah Diffa saat ini sedang bekerjasama untuk membuat Audio book (Eh bener nggak ya? Lupa! hehe..) Jadi semacam buku dalam bentuk CD. Sehingga bagi teman-teman yang kesulitan untuk menggunakan huruf Braille bisa membaca buku dengan mendengarkan Audio Book ini.

Hebat yah?! Pengalaman yang sangat berkesan dan mendalam. Saya salut pada semua yang concern terhadap pemberdayaan disable yang ada di Mitranetra dan Majalah diffa. Mas Irwan juga memberikan banyak sekali pembelajaran tentang bagaimana merintis perjuangannya dalam mendapatkan pengakuan atas gagasannya membuat buku-buku Braille ini. Tidak mudah dan tidak singkat memang, namun semua itu sangat 'worthed' banget karena yang dilakukan mas Irwan ini berasal dari hati. Ketika semua yang kita kerjakan berdasarkan hati maka pada akhirnya akan sampai ke hati. Mas Irwan mencoba membuka hati kita untuk merangkul teman-teman disable. Bukan sekedar kasihan, iba atau pujian melainkan kesempatan, kepercayaan dan pengakuan.

Sudahkan kita memberi kesempatan pada mereka??

Sudahkah kita memberikan kepercayaan penuh pada mereka??

Apakah kita sudah benar-benar mengakui kemampuan mereka??

Masing-masing hati tentu sudah tahu jawabannya. Hari ini hari Disability Day hari untuk mengingatkan bahwa ada kami, para disable yang juga memiliki hak yang sama dengan semua manusia.

Kami ada bukan untuk menjejali sisi kegetiran, kelemahan, ketidakberdayaan di tiap jengkal kehidupan manusia, kami ada untuk mengingatkan bahwa tidak ada kesempurnaan dalam bentuk apapun di dunia ini, sebab kesempuranaan itu hanya ada ketika kita mampu menjadi pelengkap hidup orang lain, kesempurnaan itu ada hanya ketika kita tersenyum menerima semua skenario terindah dariNya.

Semoga kisah ini mewakili kata hati teman-teman disable yang lain yah.

Kita bukan berbeda, kita istimewa. Kita bukan terbatas, kita hanya terlampau luas.

Kita bukan lemah, kita hanya diminta lebih gagah. Kita bukan pengeluh, kita harus lebih tangguh.

One more, happy disability day guys...

Let’s get the party started!! Cheers!!

Salam Senyum^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun