Film KKN Di Desa Penari merupakan film horor Indonesia yang akhir-akhir ini menarik atensi masyarakat. Film ini sendiri merupakan kisah yang diangkat dari sebuah utas horor atau thread di media sosial twitter.
Film ini mengisahkan tentang sekelompok mahasiswa beranggotakan 6 orang yang ingin melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa asing yang dikelilingi hutan-hutan dan disebut sebagai Desa Penari. Ke-enam mahasiswa yang melaksanakan KKN tersebut adalah Bima, Wahyu, Ayu, Nur, Anton dan Widya. Adapun pemilik akun twitter Simple Man menuliskan kisah horor ini dari dua sudut pandang yang berbeda, yakni sudut pandang milik Nur dan sudut pandang milik Widya.
Mulanya kepala desa setempat yaitu Pak Prabu enggan memberikan izin bagi mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk melangsungkan KKN. Namun akhirnya Pak Prabu mengizinkan, dan pada awalnya kegiatan KKN memang berlangsung dengan lancar, bahkah warga setempat pun turut antusias akan program kerja yang ditawarkan oleh para mahasiswa tersebut, meskipun salah satu dari mahasiswa yaitu Nur dan Widya telah merasakan keanehan yang ada di desa tersebut.
Hingga kemudian satu persatu kejadian mistis pun menimpa enam mahasiswa itu, mulai dari tokoh Nur dan Widya yang mengalami hal-hal aneh seperti mendengar suara tabuhan gamelan dan penampakan seorang penari. Puncak konflik mulai terjadi ketika Anton melihat Bima membawa pulang sesajen ke tempat penginapan mereka dan setiap malamnya selalu terdengar suara perempuan yang berasal dari dalam kamar Bima.
Lebih parah, Nur bahkan menangkap basah Bima dan Ayu yang melakukan hal-hal yang dilarang oleh Pak Prabu. Widya juga melihat Bima mendatangi area tapak tilas dimana area tersebut merupakan satu-satunya tempat yang sangat dilarang keras oleh Pak Prabu. Â Bahkan di akhir cerita, Ayu dan Bima dinyatakan meninggal dunia secara mengenaskan sebagai ganjaran dari perbuatan mereka itu.
Mulanya film ini direncanakan untuk dirilis pada tahun 2020, namun mengingat terjadinya fenomena covid-19, perilisan film ini mengalami penundaan rilis akibat bioskop harus ditutup demi mencegah penularan covid-19. Masyarakat Indonesia bukan hanya dibuat antusias oleh jalan ceritanya, namun juga dibuat kagum oleh kesuksesannya, pasalnya film KKN Di Desa Penari ini menjadi salah satu film terlaris di Indonesia. Dengan kesuksesan yang gemilang, film ini telah memecahkan rekor dengan disaksikan lebih dari 9 juta penonton sejak penayangan perdananya pada 30 April 2022.
Mengutip Galamedia, akibat kesuksesannya kini MD Pictures berencana akan merilis versi extended film KKN dalam waktu dekat dengan tambahan materi kurang lebih 40 menit. "Lagi diproses KKN extennded version. Kita ada materi lebih 40 menit lebih, tapii gatau bisa 2 jam 40 menit, 2 jam 50 menit" Hal tersebut disampaikan langsung oleh Manoj Punjabi selaku produser.
Tentunya kesuksesan film KKN Di Desa Penari ini tidak terlepas dari beberapa faktor pendukung yang mempengaruhinya. Dilansir dari laman resmi Unair, salah seorang dosen Kajian Sinema Univetsitas Airlangga yakni Igak Satrya Wibawa juga menanggapi faktor kesuksesan film ini.
"Kesuksesan film KKN di Desa Penari menurut saya adalah sebuah momen yang tepat bagi para filmmaker untuk kembali kepada track yang benar," ujar Igak. Berikut beberapa faktor yang mendorong kesuksesan film KKN di Desa Penari menurut Igak:
1. Kepopuleran Utas atau Thread
Film ini dibuat berdasarkan thread atau utas yang ditulis oleh pemilik akun @SimpleM81378523 dengan judul yang sama yaitu "KKN di Desa Penari" yang ditulis secara bertahap pada 24 Juni hingga 27 Juli 2019. Kepopuleran utas ini menjadi salah satu faktor mengapa film KKN Di Desa Penari menarik banyak penonton.
Mengutip liputan6.com, utas "KKN Di Desa Penari" menjadi trending topic di Twitter dan hangat diperbincangkan oleh netizen Indonesia. Bahkan sejumlah media nasional turut berlomba-lomba menelusuri di mana lokasi sebenarnya Desa Penari tersebut.
2. Antusiasme dan Rasa Keingintahuan
Rasa ingin tahu masyarakat akan bentuk visual dari utas horor KKN di Desa Penari menjadi faktor yang mendorong kesuksesan film ini. Meski sempat ada penundaan jadwal rilis selama 2 tahun hal tersebut tak menyurutkan antuasiasme masyarakat Indonesia untuk berbondong-bondong menonton versi filmnya.
Meski banyak yang mengira minat masyarakat terhadap film ini sempat menurun akibat penundaan rilis saat Covid-19, namun Igak berpendapat bahwa mungkin saja film ini tidak akan sesukses saat ini bila ditayangkan sesuai jadwal perilisan aslinya. "Kalau ditayangkan langsung waktu itu mungkin tidak akan sesukses ini karena orang masih takut pandemi," ujarnya.
3. Sedikitnya Saingan dan Besarnya Ketertarikan Terhadap Genre Horor
Faktor lain dibalik kesuksesan film KKN Di Desa Penari ini juga diakibatkan oleh waktu atau momentum penayangannya yang tepat, dimana saat itu tidak banyak film-film Indonesia yang dirilis dalam waktu yang bersamaan, sehingga peluang suksesnya film ini menjadi jauh lebih besar.
Tak hanya itu, Igak turut menyebutkan bahwa genre horor juga menjadi faktor kesuksesan dan larisnya film KKN Di Desa Penari. Sebagai sebuah genre, film horor merupakan genre yang paling populer di Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa genre horor dianggap lebih memacu adrenalin dan lebih menegangkan.
Terlebih di Indonesia, budaya mistis, mitos, hingga legenda menjadi hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan masyarakat dan memiliki makna tersendiri bagi mereka, dan bahkan mempercayainya sebagai rasionalisasi peristiwa nyata yang pernah ada (Garcia, 2018).
Sehingga tidak heran mengapa film horor tak pernah sepi peminat dan masih menjadi genre populer, sebab masyarakat merasa hal tersebut menegangkan dan mendekati kehidupan sehari-hari yang mana banyak masyarakat kita yang masih percaya hal-hal mistis. Hal itulah yang dilihat oleh para filmmaker, produser atau sutradara film sebagai peluang pasar yang menjanjikan.
Referensi:
https://jurnaba.co/hiperrealitas-norma-dalam-film-kkn-desa-penari/
https://jurnal.unsia.ac.id/index.php/jis/article/view/81/59
Iktia, G. (2018). KAJIAN KOMPARATIF HISTORIS FILM'PENGABDI SETAN'. Jurnal Budaya Nusantara, 2(1), 196-202.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H