Mohon tunggu...
Galuh Ajeng
Galuh Ajeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

i can make new world into writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karya Kita: Keberagaman

8 September 2022   14:37 Diperbarui: 8 September 2022   15:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Acha selalu saja  merasa minder karena kulitnya yang tidak seperti yang lain, ia ingin sekali memiliki kulit putih seperti yang orang-orang di sekitar lingkungannya. Setiap ia pergi ke sekolah atau bertemu dengannya, Acha selalu menolak diajak foto bersama. Ia sudah sering kali memakai banyak produk untuk memutihkan kulit. Suatu hari, ia bertemu dengan tetangga yang selalu saja memberikan komentar kepada dirinya.

"Acha, kok kulit kamu item banget sih? Udah jadi remaja nanti gaada cowok yang mau deketin lohh." ucap tetangganya. Acha yang sedang berjalan langsung berhenti. Jujur saja, ia mulai muak dengan perkataan tetangganya. Menghiraukan omongan tetangga, ia langsung saja berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata.

Ia sampai di rumah lalu melihat dirinya di cermin lalu menidurkan dirinya di atas kasur sambil menghela nafas. Ia membuka ponselnya dan berkeliling sosial media, melihat banyak orang yang sama sepertinya namun tetap percaya diri. Ada juga orang yang rambutnya keriting, lurus, bergelombang dan mereka tidak mengejek satu sama lain.

Ia melihat postingan seseorang yang pernah takut dijauhi karena perbedaan yang dimilikinya, mulai dari warna kulit, bentuk rambut, proporsi badan, dan lain lain. Postingan itu berisi perkataan yang memotivasi dirinya untuk percaya diri.

Ia sadar keberagaman suku, budaya, dan lain-lain tidak membuat kita menjadi beda. Semua sama saja, semua sama sama manusia. Setelah itu Acha mendapatkan getaran motivasi di dalam dirinya, dan mulai untuk mencintai dirinya.

-----

Tema : Keberagaman

Referensi : Pengalaman diri sendiri

Latar Belakang :

Banyak orang di Indonesia yang sedih karena kulit yang ia memiliki tidak sesuai dengan 'standar' kecantikan di Indonesia yang membuat mereka selalu minder, tidak sayang terhadap apa yang mereka miliki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun