Kita sebagai warga negara, seringkali memperdebatkan mana yang seharusnya didahulukan, hak atau kewajiban? Banyak warga negara yang belum merasakan keseimbangan antar hak dan kewajiban dalam menjalani kehidupannya. Pejabat tinggi dan para pemerintah banyak yang mendahulukan hak daripada kewajiban mereka. Bahkan yang belum pula menjalankan kewajibannya tetapi sudah menuntut hak atasnya. Karena banyak hal seperti itu, hak dan kewajiban menjadi tidak seimbang dan pasti akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Pertanyaan mengenai hak atau kewajiban yang harus didahulukan sudah sering kali menjadi perdebatan dan jawabannya sangat bervariasi tergantung pada konteks dan prespektifnya. Contohnya pada konteks diskusi tentang moral, hukum, dan kebijakan sosial. Padahal dalam memandu perilaku individu dan masyarakat, baik hal maupun kewajiban sama – sama memiliki peranan penting. Hak dan kewajiban saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan.
Pertimbangan hak atau kewajiban mana yang didahulukan dalam prespektif sosial dan politik sendiri bersifat kontekstual dan tergantung pada situasi. Jika kita memprioritaskan kewajiban yang didahulukan, kita dapat mendorong rasa tanggung jawab dan memperkuat ikatan sosial.  Dalam konteks politik, kewajiban seringkali di prioritaskan sebagai salah satu instrumen dalam memenuhi visi dan misi negara juga untuk memastikan fungsi dan stabilitas masyarakat. Kewajiban diutamakan agar dapat menciptakan kerangka kerja dimana hak – hak individu terpenuhi tetapi secara keseluruhan masyarakat dapat berfungsi dengan baik. Pemenuhan kewajiban untuk memastikan bahwa masyarakat dapat berfungsi dengan baik bahwa hak – hak warganya dilindungi.
Pada dasarnya, dalam banyak sistem hukum dimanapun, dari prespektif hukum itu sendiri, hak dan kewajiban saling berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi. Pemberian hak tertentu kepada satu individu atau kelompok pasti diikuti juga dengan kewajiban tertentu, baik bagi individu tersebut, pihak lain atau pemerintah itu sendiri. Dalam sistem hukum juga, pemberian kewajiban tertentu juga bisa memunculkan hak tertentu. Dalam konteks hukum seara keseluruhan, baik hak maupun kewajiban memiliki peranan pentingnya masing – masing dan tidak dapat dipisahkan.
Beberapa pandangan filosofis terkait hak dan kewajiban salah satunya adalah Teori Hak Asasi. Dalam teori hak, individu memiliki hak dasar yang tidak dapat dicabut, seperti hak atas kehidupan, kebebasan, dan martabat. Menurut pendekatan ini, hak adalah yang didahulukan dan masyarakat memiliki kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak – hak tersebut.
Secara keseluruhan, baik hak maupun kewajiban adalah konsep – konsep penting dalam moralitas, hukum, dan kehidupan sosial. Perdebatan mengenai apakah hak atau kewajiban yang lebih didahulukan, merupakan refleksi dari hubungan individu dengan masyarakat. Meskipun pandangan dari setiap individu juga dapat bervariasi tergantung konteks dan prespektif yang dibicarakan, yang jelas dari inti permasalahan dari kedua konsep tersebut adalah saling berkaitan dan memerlukan keseimbangan dalam prakteknya untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H