Mohon tunggu...
GALUH BASKARA KRISHNA WIJAYA
GALUH BASKARA KRISHNA WIJAYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya setiap weekend suka bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Kemiringan Tanah "Unika" Terhadap Gedung Sport Hall Universitas Katolik Soegijapranata

23 Oktober 2024   15:25 Diperbarui: 23 Oktober 2024   17:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kemiringan tanah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pembangunan suatu gedung, termasuk gedung sport hall Unika Soegijapranata. Kondisi topografi yang tidak rata dapat berpengaruh signifikan terhadap stabilitas dan keamanan struktur bangunan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai dampak kemiringan tanah sangat diperlukan agar dapat meminimalisir risiko yang mungkin timbul.

Dampak kemiringan tanah pada gedung sport hall dapat terlihat dari beberapa aspek. Pertama, kemiringan yang terlalu curam dapat menyebabkan pergeseran tanah, yang pada gilirannya berpotensi merusak fondasi bangunan. Kedua, drainase yang tidak baik akibat kemiringan dapat menyebabkan penumpukan air, meningkatkan risiko genangan dan kerusakan pada struktur. Selain itu, penempatan gedung di area yang miring memerlukan desain yang lebih kompleks untuk memastikan distribusi beban yang merata, sehingga menghindari kerusakan pada bagian tertentu. Jika faktor-faktor ini tidak diantisipasi, maka dapat mengakibatkan kerugian finansial dan membahayakan keselamatan pengguna gedung.

Dengan demikian, penting bagi pengelola dan pihak terkait untuk melakukan studi geoteknik yang komprehensif sebelum pembangunan gedung sport hall. Penilaian menyeluruh terhadap kemiringan tanah dan potensi dampaknya akan membantu dalam merancang bangunan yang lebih aman dan tahan lama. Kesadaran akan faktor-faktor ini tidak hanya menjaga investasi, tetapi juga melindungi keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang menggunakan fasilitas tersebut. Sebagai langkah proaktif, kolaborasi antara arsitek, insinyur, dan ahli geologi sangat diperlukan untuk menciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun