Mohon tunggu...
Galuh Wulandari
Galuh Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Peserta Didik: Pemanfaatan Barang Bekas untuk Kreativitas Pembelajaran

29 Desember 2021   11:31 Diperbarui: 29 Desember 2021   11:57 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini dunia sedang mengalami pandemic covid-19 terlebih lagi di Indonesia. Pandemi ini sagat berdambak kepada sejumlah aspek di kehidupan masyarakat terlebih lagi dalam aspek pendidikan. Pendidikan yang sepatutnya dilakukan secara tatap muka atau saling berinteraksi satu sama lain akhirnya harus dilakukan secara online, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini sampai jenjang tertinggi yaitu Perguruan Tinggi. Hal ini membuat kesulitan dalam perekonomian dan membuat guru harus berfikir lebih kreatif dalam pembelajaran agar tidak mengeluarkan biaya yang besar dalam proses pembelajaran tetapi nampak lebih menarik. Kreativitas anak dalam masa pademi ini sangat diperlukan untuk menungjang kredibilitas pendidikan dimasa pandemi ini.

Kreativitas dan bakat dalam perkembangan peserta didik ini merupakan sesuatu hal yang sangat menarik dan penting untuk didiskusikan. Hal tersebut dikarenakan potesi bakat kreativitas itu adalah potensi yang terdapat pada setiap diri peserta didik, dari beberapa kemunculan potensi pada diri peserta didik tidaklah tiba tiba muncu begitu saja akan tetapi terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab sekaligus mempengaruhi kemunculannya, seperti lingkungan yang juga dapat mempengaruhi psikososial yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan potensi siswa yaitu bakat dan kreativitasnya (Wulandari, 2018) Adanya wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui Kementrian Pendidikan Nasional mengeluarkan kebijakan sebagai responterhadap adanya pandemic ini. Seluruh institusi pendidikan, dari tingkatan paling bawah hingga atas diintrusikan untuk menggatikan pembelajaran tatap muka dengan tatap online/daring yang disebabkan adanya wabah penyakit Covid-19. Dengan kondisi yang sepertini para orang tua dan guru dituntut untuk berperan aktif dalam membimbing dan mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik selama masa pandemi ini yang diharuskan belajar dari rumah. Sehingga pembelajaran dari rumah tetap berlangsung dengan kondusif dan menyenakna sehingga tidak membosankan bagi peserta didik

Hal yang dilakukan orang tua dalam tumbuh kembang bakat dan kreativitas anak selama pandemic ini. Yang paling utama adalah dengan memberikan waktu dan ruang kelas senyaman mungkin dan nyaman supaya anak dapat engerjakan tugas pelajarannya dengan baik sehingga muncul ide kreatif yang muncul dari anak yang dapat mengembangkan tumbuh kembangnya. Kedua. Para orangtua dapat menciptakan lingkungan rumah yang dapat di nikmati oleh anak sehingga anak merasa nyaman dan menyiapkan segala keperluan dan kebutuhan yang dapat menunjang belajar anak selama di rumah. Ketiga orang tua dan guru pembimbing harus aktif memantau perkembangan anaknya,mengetahui bagaimana pola asuh belajar yang dapat di terapkan dalam mendidik anak untuk kreativitas. Keempat adalah dengan emberikan kebebasan kepada anak untuk bermain dan mengexplore kegiatan yang sedang di sukainya, dengan syarat bahwa perainan yang dilakukan dapat menstimulus perkembangan bakat dan kreativitas anak,serta mengajari mereka keterampilan seperti memasakan,merajut dan hobi lainnya yang dapat diterapkan orangtua sehingga anak dapat mengetahui apa yang ia sukai. Agar siswa lebih kreatif dan dapat mengeluarkan ide baru atau gebrakan baru dengan melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media pembelajaran (Gagne, 2013) mengartikan bahwa media itu sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sedangkan menurut (ET, 2019)beliau menyatakan bahwa media adalah saluran komunikasi termasuk film televusu,diagram,materi tercetak, computer dan instruktue. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan, peratian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa,sehingga proses belajat terjadi.

Barang bekas juga memiliki banyak manfaat, sampah yang tidak digunakan lagi bisa berupa sampah plastic, ataupun sampah kertas. Menurut (Rohani, 2017)menyatakan bahwa bahan bekas dapat ditemukan sekitar rumah yang dapat dimanfaatkan menjadi berbagai alat permainan anak, barang yang digunakan antara lain botol bekas minuman, kertas, majalah, kantong beras, sisa kain,plastic, karet, kulit buah. Dari sinilah kreativitas anak dapat di asah dalam situasi pandemic, karena anak tidak hanya memerlukan ilmu pengetahuan meainkan memerlukan juga ilmu keterampilan untuk melatih keterampilan anak.

 (Wirawan, 2018)Max Weber mengatakan individu manusia dalam masyarakat merupakan aktor yang kreatif  dan realitas sosial dan  bukan merupakan alat statis dari pada paksaman fakta sosial. Artiinya tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh norma kebiasaan, nilai dan sebagainya yang mencakup di dalam konsep fakta sosial. Walaupun pada akhirnya Weber mengakui bahwa dalam masyarakat terdapat struktur sosial dan pranata sosial. Bahwa dalam masyakarat terdapat stuktur sosial dan pranata sosial merupakan dua konsep yang saling berkaitan dalam membentuk tindakan sosial.

Menurut Max Weber, tindakan sosial mengandung makna jika ditunjukan atau memperhitungkan keberadaan orang lain seperti perilaku peserta didik yang ingin menuangkan ide kreatifitasnya pada saat di tengah pandemic seperti sekarang ini,hal tersebut bermakna dan berpengaruh terhadap orang lain yang bisa disebut tindakan sosial berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Max Weber.

Selain dapat dikaitkan dengan Teori Tindakan Sosial,pemanfaatan barang bekas untuk mengasah kreativitas ini dapat di kaitkan juga denga teori fungsional dimaa teori fungsional ini menekankan pada unsur-unsur normative maupun perilaku sosial yang menjamin stabilitas sosial. Toeri fungsional ini meggambarkan masyarakat yang merupakan sistem sosial yang komples, pemikiran ini menyakini bahwa tujuan pendidikan adalaah mensosialisasikan generasi muda menjadi anggota masyakarat untuk dijadikan tempat pembelajaran, sehingga mendapatkan pengetahuan sehingga merubah perilaku dan penguasaan tata nilai yang di perlukan agar bisa tampil sebagai bagian dari warga negara yang produktif (Sunarto, 1993)

 Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada banyak tantangan yang telah dihadapi oleh anak,orangtua dan guru selama pembelajaran daring di rumah ini,anak harus berkreasi lebih luas dan berinovasi baru dengan adanya pandemic ini,anak atau peserta didik juga dituntut untuk mampu mengembangkan kreativitas, dalam menghadapi hambatan dan tantangan itu,beberapa stategi yang dilakukan oleh orangtua agar perkembangan bakar dan kreativitas anak tetap berkembang di masa pandemic seperti ini

Daftar Pustaka

Buku

Pip Jones, Liz Bradburry, & Shaun Le Boutiller.2016. Pengantar Teori Teori Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun