Mohon tunggu...
Galuh Parantri
Galuh Parantri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

SocMed lover, Writer, part timer moderator @diskonews, full timer @Beritasatu, ex- vivanews , gapapa miss typo-Yang Penting Punya Hatiâ„¢\r\n I nearly always write just as I nearly always breathe (Steinbeck)\r\nhttp://galoeh11.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peluncuran Buku Empat Elemen oleh the Hermes and Friends

19 Maret 2011   10:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah beberapa kali menelurkan e-book yang pendistribusian dilakukan melalui media internet. The Hermes, sekumpulan anak muda yang berfokus pada penyampaian pesan melalui karya, menelurkan buku kumpulan prosa dan puisi pertama yang berjudul Empat Elemen. Sebelumnya Empat Elemen adalah e-book berbayar yang diterbitkan untuk menggalang dana dalam rangka membantu korban bencana Merapi di Yogyakarta. Upaya ini mendapat tanggapan positif dari Helios Capital dan Roemahkoe Heritage Hotel (Yayasan Warna-Warni) yang tergerak membiayai produksi buku Empat Elemen sehingga penggalangan dana dapat lebih menjangkau luas serta berkesinambungan. Peluncuran Buku Empat Elemen ini akan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2011 pukul 11.00-13.00 di Times Bookstore - Pejaten Village Mall. Seluruh kontributor dalam buku ini direncanakan akan hadir meramaikan acara. Empat Elemen sendiri merupakan antologi prosa dan puisi yang berisi 26 cerpen, 2 puisi, dan 1 fiksi mini dari 30 kontributor. Karya-karya yang masuk dalam buku Empat Elemen merupakan karya terpilih yang dikumpulkan The Hermes melalui Twitter dan Facebook. Buku ini dijual dengan harga Rp. 50.000,- per eksemplar. Hasil penjualan buku akan disumbangkan untuk mengembangkan program perpustakaan bagi anak-anak di Yogyakarta yang terkena imbas bencana Merapi. The Hermes merupakan kumpulan 27 seniman muda yang terdiri dari 23 penulis dan 4 pemusik. Terbentuk melalui jejaring sosial Facebook atas kesamaan minat pada penyampaian pesan baik melalui tulisan, lagu, film, sampai pertunjukkan teater. Nama the Hermes sendiri diambil dari figur dewa Hermes pada mitologi Yunani yang bertugas sebagai penyampai pesan. Melalui buku Empat Elemen, the Hermes bermaksud untuk mengingatkan kepada pembaca tentang empat elemen pembentuk alam semesta yaitu api, air, tanah, dan udara. Perubahan yang terjadi pada alam dikarenakan keempat elemen tersebut saling terpisah atau saling mendekap sehingga menimbulkan kelahiran, kematian, kehidupan, dan bencana. Dengan membaca Empat Elemen, pembaca diharapkan dapat mencintai dan memelihara empat elemen tersebut demi kelangsungan hidup bersama. Konfirmasi acara peluncuran dan pemesanan buku Empat Elemen dapat melalui email hermesforcharity@gmail.com. The Hermes | thehermes09@gmail.com | @TheHermes | hermesian.wordpress.com [caption id="attachment_97057" align="aligncenter" width="200" caption="design cover bu @lalabohang"][/caption] Sinopsis | Air. Api. Tanah. Udara. Empedocles menyebutnya sebagai empat elemen pembentuk alam semesta. Semua benda merupakan campuran air, api, tanah, dan udara dalam proporsi yang beragam. Perubahan terjadi karena keempat elemen itu saling berpisah atau saling mendekap. Kelahiran, kematian, kehidupan, bencana, dipengaruhi campur tangan empat elemen itu. Berawal dari niat tulus dari lubuk hati untuk membantu saudara yang terkena musibah di Merapi, tiga puluh kontributor menyatukan empat elemen itu dalam satu wadah: Hermes for Charity Volume 2. Dalam buku ini, anda bisa membaca dua puluh sembilan prosa dan puisi, sambil ikut menyumbang untuk pemulihan wilayah bencana. Judul Buku : Empat Elemen Penulis : The Hermes and Friends Penerbit : The Hermes Cetakan : Pertama, 2011 Tebal buku : 208 halaman ISBN : 9789791810364

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun