Pemeran film :Â Endhita, Reza Rahadian, Agus Kuncoro, Rio Dewanto, Henky Solaiman, Edmay Solaiman, Revalina Sayuthi Temat, Glenn Fredly, Deddy Sutomo
Setiawan Hanung Bramantyo atau yang biasa dikenal dengan nama Hanung Bramantyo adalah seorang sutradara ternama yang juga seorang produser, penulis skenario, dan aktor di Indonesia. Pada tahun 2011 ia menyutradarai 2 film, yaitu "? (Tanda Tanya)" dan "Tendangan dari Langit". Hanung merupakan seorang anak keturunan campuran dari Jawa dan Tionghoa. Sehingga ia menyutradarai film ? mengenai pluralisme berdasarkan pengalaman dirinya yang multirasial.
Selain berdasarkan pengalaman Hanung sendiri, film ? juga diangkat dari kejadian nyata yang menimpa Riyanto. Riyanto adalah salah satu anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) di Mojokerto. Pada saat itu, Riyanto sedang berjaga di Gereja Eben Haezer Mojokerto pada malam Natal. Saat sedang berjaga, ia mendapat laporan bahwa ada benda mencurigakan di depan gereja. Ternyata benda yang berbentuk kantong plastik berisi kotak kado tersebut berisi bom. Petugas yang berjaga meminta semua orang untuk menjauh dan tiarap. Namun, Riyanto rela berkorban nyawa dan berlari menjauh dari gereja sambil membawa bom itu.
Sinopsis Film ?
Film ? menceritakan perbedaan dan konflik antar agama yang kerap terjadi di Indonesia dengan menuangkannya ke dalam 3 keluarga yang hidup di area dekat Pasar Baru Semarang, dengan latar belakang berbeda agama, yaitu Katolik, Buddha, dan Islam. Keluarga pertama adalah keluarga Rika. Rika adalah ibu rumah tangga dan mempunyai anak laki-laki yang masih duduk di bangku sekolah dasar bernama Abi. Rika sempat menjadi perbincangan banyak orang karena dirinya baru bercerai dengan suaminya dan ia pindah agama dari Islam ke agama Katolik. Rika juga memiliki hubungan khusus dengan tetangga kos lamanya bernama Surya.
Keluarga selanjutnya adalah keluarga Tan Kat Sun, orang Tionghoa. Tan Kat Sun bersama istrinya, Cik Sien. Mereka berdua membuka sebuah restoran yang menjual chinese food. Ia menjual makanan halal dan non-halal. Akan tetapi, karena Tan Kat Sun beragama Buddha dan menjual makanan non-halal, banyak pengunjung yang beragama Islam tidak ingin makan di restorannya karena tidak percaya bahwa makanan tersebut halal. Meskipun begitu, Tan Kat Sun dan Cik Sien memiliki rasa toleransi yang tinggi, oleh karena itu mayoritas pegawainya beragama Islam. Tan Kat Sun juga mempunyai anak laki-laki yang bernama Ping Hen atau biasa dipanggil Hendra oleh masyarakat sekitar. Hendra memiliki sifat yang bertolak belakang dengan kedua orang tuanya.
Keluarga yang terakhir adalah keluarga Soleh. Soleh seorang anggota Banser NU dan istrinya, Menuk beragama Islam. Menuk merupakan salah satu pegawai dari restoran milik Tan Kat Sun. Namun, sering terjadi perselisihan antara Soleh dengan Hendra oleh karena perbedaan tersebut. Salah satu perselisihan besar yang sempat terjadi adalah dua hari setelah lebaran. Pada saat itu, Tan Kat Sun sedang jatuh sakit sehingga anaknya Hendra ditugaskan untuk menggantikan ayahnya berjaga di restoran. Tiba-tiba Hendra mengubah kebijakan dimana seharusnya restoran tutup dan pegawai libur kerja lima hari setelah lebaran, menjadi restoran tutup dan pegawai hanya libur kerja sehari setelah lebaran. Perbuatan Hendra membuat Soleh marah besar dan membawa kawanannya untuk merusuhkan restoran Tan Kat Sun.
Lambat laun telah diketahui penyebab Hendra berselisih dengan Soleh adalah karena Hendra dan Menuk sempat saling mencintai satu sama lain. Namun karena perbedaan agama tersebut membuat Hendra tidak bisa bersama Menuk. Cinta beda agama ini juga dialami oleh Rika dan Surya. Keduanya selalu ada untuk satu sama lain. Seperti pada saat gereja membutuhkan pemain untuk acara Jumat Agung, Surya selalu bersedia membantu Rika walaupun Surya beragama Islam.Â
Pada akhir film, Soleh menjadi pahlawan seperti halnya Riyanto. Dimana Soleh mempertaruhkan nyawanya dengan membawa kotak kado berisi bom dan membawanya lari ke luar gereja. Film ini memberikan berbagai macam permasalahan yang silih berganti layaknya kehidupan. Dari permasalahan itulah yang membuat penonton semakin tertarik untuk menontonnya.
Kelebihan Film ?
Film ? sangat menunjukkan sikap toleransi antar perbedaan yang ada di Indonesia. Seperti pada saat ada perayaan penting pada salah satu agama, selalu diceritakan secara mendalam akan hari raya penting dalam agama Katolik, Buddha, dan Islam. Hal ini dapat memberi pengetahuan lebih kepada penonton akan perayaan-perayaan yang dirayakan ketiga agama tersebut. Pada latar tempatnya pun juga menghadirkan tempat ibadah untuk ketiga agama tersebut.