Mohon tunggu...
Galih Yogo Cahya Adhi
Galih Yogo Cahya Adhi Mohon Tunggu... Dokter - RSUD Sukowati Tangen

Seorang penulis biasa yang juga berprofesi sebagai dokter umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Skozifrenia

11 April 2023   11:36 Diperbarui: 11 April 2023   11:38 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Skizofrenia adalah gangguan mental yang serius yang mempengaruhi sekitar 1% populasi di seluruh dunia. Gangguan ini ditandai dengan hilangnya kontak dengan realitas, perubahan perilaku dan pikiran yang tidak teratur, serta kecenderungan untuk mengalami delusi, halusinasi, dan paranoid. Skizofrenia terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk skizofrenia paranoid, skizofrenia hebefrenik, skizofrenia katatonik, skizofrenia residual, dan skizofrenia tidak teratur.

Gejala skizofrenia dapat muncul pada usia apa pun, tetapi paling sering muncul pada usia antara 16 hingga 30 tahun. Gejala dapat berkembang secara bertahap atau tiba-tiba, dan biasanya memburuk selama bertahun-tahun. Beberapa gejala yang umum terjadi pada skizofrenia termasuk halusinasi, seperti mendengar suara-suara yang tidak ada, delusi, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang mengendalikan pikirannya, gangguan pikiran, seperti kesulitan memusatkan perhatian atau berbicara dengan logis, dan perubahan emosi, seperti kehilangan minat atau antusiasme.

Meskipun penyebab pasti skizofrenia belum diketahui, banyak faktor yang diyakini mempengaruhinya, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan neurokimia. Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki keluarga dengan riwayat skizofrenia memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan ini. Faktor lingkungan, seperti kehilangan orang tua, kecanduan narkoba, dan stres, juga dikaitkan dengan peningkatan risiko skizofrenia. Neurotransmiter otak, seperti dopamin dan glutamat, juga diyakini memainkan peran penting dalam perkembangan gangguan ini.

Pengobatan skizofrenia tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejala. Pengobatan umumnya melibatkan kombinasi terapi obat, terapi psikososial, dan dukungan keluarga. Terapi obat melibatkan pemberian obat antipsikotik untuk mengurangi gejala delusi dan halusinasi. Terapi psikososial meliputi terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal, dan pelatihan keterampilan sosial untuk membantu pasien mengatasi gangguan emosi dan sosial. Dukungan keluarga dan kelompok dukungan juga dapat membantu pasien dalam mengatasi gangguan ini.

Skizofrenia merupakan gangguan mental yang serius dan memerlukan perhatian medis yang serius. Meskipun penyebab pasti belum diketahui, pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala skizofrenia, segera hubungi tenaga medis terkait untuk mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun