Rhinitis alergi adalah kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen tertentu, seperti serbuk sari, bulu binatang, atau debu. Reaksi kekebalan ini menyebabkan peradangan pada membran lendir hidung, sehingga menyebabkan hidung tersumbat, gatal, dan berair.
Rhinitis alergi dapat terjadi sepanjang tahun (perennial) atau hanya pada musim tertentu (musiman). Rhinitis alergi musiman biasanya terjadi ketika serbuk sari dari tanaman mulai terbang bebas, seperti di musim semi dan musim gugur. Rhinitis alergi perennial dapat terjadi sepanjang tahun karena adanya alergen yang terus-menerus ada di lingkungan, seperti bulu binatang atau tungau debu.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami rhinitis alergi, antara lain riwayat keluarga dengan alergi, paparan terhadap alergen tertentu, dan asma.
Tanda dan gejala rhinitis alergi meliputi:
1.Hidung tersumbat
2.Hidung berair
3.Gatal di hidung, tenggorokan, atau mata
4.Bersin-bersin
5.Sakit kepala
6.Penurunan kemampuan penciuman atau perasa
Pengobatan rhinitis alergi biasanya meliputi penghindaran terhadap alergen, obat-obatan seperti antihistamin, kortikosteroid nasal, atau dekongestan, dan imunoterapi (terapi alergi). Selain itu, beberapa perubahan gaya hidup, seperti menjaga kebersihan rumah dan menggunakan alat pelindung saat berada di luar ruangan, juga dapat membantu mengurangi gejala rhinitis alergi.
Jika Anda mengalami gejala rhinitis alergi yang mengganggu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H